ISTANBUL, KOMPAS — Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa VII Organisasi Kerja Sama Islam akhirnya melahirnya komunike bersama. Komunike itu disepakati pada Jumat (18/5/2018) menjelang tengah malam waktu setempat atau Sabtu (19/5/2018) dini hari waktu Indonesia barat.
Komunike tersebut terdiri atas 31 butir kesepakatan menyangkut pemindahan kantor Kedutaan Amerika Serikat (AS) ke Jerusalem dan kekerasan yang menimpa rakyat Palestina.
Beberapa butir kesepakatan itu di antaranya mengutuk keras tindakan pasukan Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Butir kesepakatan berikutnya adalah menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menegakkan ketertiban internasional yang berkaitan dengan Palestina.
Forum KTT juga menyepakati untuk meminta perlindungan dunia internasional bagi penduduk Palestina melalui pengiriman kekuatan. Lantaran kekerasan yang terjadi di Palestina telah terjadi berulang kali, pemimpin delegasi KTT menyepakati untuk meminta pertanggungjawaban DK PBB, Majelis Umum, dan Dewan Hak Asasi Manusia untuk membawa masalah ini ke dalam agenda sidang mereka.
Hasil Komunike OKI ini diumumkan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam Yousef Al-Othaimeen, Sabtu (19/5/2018) dini hari, di hadapan jurnalis. Yousef didampingi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Istanbul Congress Center.
”Hal yang paling penting dalam komunike ini adalah adanya perlindungan kepada warga Palestina di bawah PBB,” kata Yousef Al-Othaimeen. Lebih jauh lagi, pertemuan di Istanbul merupakan peneguhan sikap negara-negara anggota OKI bahwa isu Palestina merupakan masalah penting.
Yousef pada sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Turki yang menginisiasi pertemuan tersebut. Sebelum dicapainya komunike bersama, berlangsung pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) negara-negara OKI. Delegasi Indonesia pada pertemuan ini dipimpin Menteri Luar Negeri AM Fachir.
Adapun pimpinan delegasi Indonesia di pertemuan adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Indonesia pada pertemuan ini mengusulkan enam butir gagasan untuk meredakan masalah di Palestina. Usulan ini disampaikan Kalla saat berpidato di hadapan peserta konferensi. Hampir seluruh usulan Indonesia di pertemuan itu diterima oleh forum dan disepakati menjadi komunike bersama.