JAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo melantik Salman Al Farisi sebagai Duta Besar Luar Biasa RI untuk Afrika Selatan, Bostwana, Swaziland, dan Lesotto dengan berkedudukan di Pretoria.
Salman bertugas menggantikan duta besar sebelumnya yang habis masa tugasnya. Salman mengemban misi untuk menguatkan perdagangan antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Pelantikan Salman Al Farisi berlangsung di Istana Negara Jakartaa, Rabu (2/5/2018) mulai 14.40, lebih lambat dari jadwal sebelumnya pukul 14.00.
Saat pelantikan, Presiden Jokowi menuntut Salman menyampaikan komitmennya mengemban tugas. "...akan setia kepada UUD tahun 1945, serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara."
Al Farisi juga menyatakan kepatuhannya pada petunjuk pemerintah pusat dan memenuhi dengan setia pada tanggung jawabnya sebagai duta besar.
Usai pelantikan, Al Farisi menyampaikan tekadnya untuk mengemban tugas negara tersebut. Hal yang akan menjadi penekanan dalam tugasnya adalah menguatkan perdagangan antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Selama ini, neraca perdagangan antara Indonesia dan Afrika Selatan masih surplus. “Tantangan yang penting adalah memperkuat kerjasama eknomi. Ini yang sering disampaikan Presiden Jokowi maupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,” kata Al Farisi.
Tekad untuk merealisasikan tanggung jawab itu akan segera diwujudkan sesampainya di tempat tugas. Karena itu, Al Farisi berencana menemui Menteri Luar Negeri, Kepala Pemerintahan Afrika Selatan, dan Kementerian Perdagangan negara tersebut.
Pelantikan Al Farisi dihadiri pimpinan lembaga negara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, dan para tamu undangan.
Sebelumnya Salman Al Farisi merupakan Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri. Al Farisi pernah bertugas sebagai Dubes Uni Emirat Arab berkedudukan di Abu Dubai.