SINGAPURA, SELASA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Selasa (24/4/2018), mengumumkan perombakan kabinet. Ia antara lain menunjuk Chan Chun Sing, salah satu orang yang berpotensi untuk menggantikan Lee, jadi menteri perdagangan.
Lee, putra tertua mantan PM Singapura Lee Kuan Yew, telah menjelaskan bahwa dirinya siap mundur dalam beberapa tahun mendatang. Namun, sampai kini belum ada calon pengganti Lee yang menonjol di kabinetnya.
Sementara ini, Chan disebut- sebut media Singapura dan para analis politik sebagai satu dari tiga calon pengganti Lee. Selain dia, ada Menteri Keuangan Heng Swee Keat dan Menteri Pendidikan Ong Ye Kung sebagai calon pengganti Lee.
Partai Aksi Rakyat telah berkuasa di Singapura sejak kemerdekaan negara itu, lebih dari 50 tahun yang lalu. Selama itu, Singapura baru memiliki tiga PM. Pemilihan umum Singapura berikutnya akan digelar awal 2021.
”Transisi kepemimpinan yang terjadi beberapa tahun ke depan sudah berjalan dengan baik,” kata Lee lewat Facebook. ”Para menteri yang lebih muda akan mengambil alih tanggung jawab untuk memimpin Singapura,” ucapnya.
Tambahan tanggung jawab
Chan, yang sebelumnya tak memiliki portofolio, kini menjadi menteri perdagangan dan juga mengambil tanggung jawab tugas layanan sipil, yang dikenal sebagai Divisi Layanan Publik, dari Wakil PM Teo Chee Hean.
Heng, yang tetap jadi menteri keuangan, mendapat tambahan tugas untuk membantu PM Lee dalam hal-hal berkaitan dengan Yayasan Riset Nasional, badan penelitian dan pengembangan di kantor PM. Peran itu sebelumnya dipegang oleh Teo.
Ong menjadi satu-satunya menteri pendidikan. Sebelumnya, ia membagi tugas itu dengan Ng Chee Meng, yang kini ditunjuk menjadi menteri di kantor PM.
Gillian Koh, Wakil Direktur Penelitian di Institut Studi Kebijakan Publik, mengatakan bahwa peran Chan dan Heng sekarang berada di ”kementerian-kementerian kelas berat”. ”Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Ong sudah keluar jalur atau masih berada di jalur persaingan,” ujarnya. Menurut dia, ”permainan” masih berlangsung.
Perombakan kabinet tidak mengubah posisi wakil PM yang dipegang oleh Teo dan Tharman Shanmugaratnam.
Eugene Tan, akademisi dan mantan anggota parlemen yang dinominasikan, menilai, perombakan kabinet seperti memberi Chan ”sedikit keunggulan” dalam persaingan menjadi PM.
Menurut Tan, tanggung jawab tambahan Chan atas layanan sipil, beragam pengalaman dalam kementerian lainnya, serta tanggung jawab untuk menangani inisiatif Pemerintah Singapura dengan China memberinya kesempatan lebih luas dan keuntungan dibandingkan dengan para pesaingnya.