Indonesia Kejar Peluang Miliaran Dollar AS di Afrika
Oleh
Kris Razianto Mada
·2 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Indonesia mengejar peluang kerja sama ekonomi hingga 1,9 miliar dollar AS dari negara-negara Afrika. Peluang itu menjadi bagian dari tujuan Indonesia-Africa Forum yang dimulai Selasa (10/4/2018) di Nusa Dua, Bali.
Kementerian Luar Negeri mencatat 46 negara Afrika mengirim perwakilan ke forum itu. Selain dari pemerintahan, ada juga perwakilan pengusaha dari negara-negara tersebut.
Sejumlah kesepakatan kerja sama akan ditandatangani. Selain itu, disediakan pula forum-forum diskusi untuk menjelaskan potensi ekonomi di Afrika.
Seusai membuka Indonesia-Africa Forum, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pasar Afrika sangat potensial dan terus berkembang. Selain produk makanan seperti mi instan, sejumlah produk strategis seperti pesawat terbang dan kapal buatan Indonesia telah memasuki pasar Afrika.
Dalam Indonesia-Africa Forum 2018, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta Indonesia akan menandatangani kesepakatan kerja sama senilai total 586,5 juta dollar AS. Selain itu, ada juga pengumuman rencana investasi oleh BUMN dan perusahaan Indonesia di Afrika yang bernilai 1,32 miliar dollar AS.
Negara-negara Afrika membutuhkan banyak investasi untuk memacu perekonomiannya, membuka lapangan kerja, sekaligus memenuhi aneka kebutuhannya. Afrika disebut ”Benua Muda” karena 30 persen populasinya berusia kurang dari 30 tahun.
Saat ini ditaksir ada 240 juta penduduk usia 15 tahun hingga 24 tahun di benua itu. Bahkan, di Uganda, Chad, Niger, Angola, Somalia, Zambia, Mali, dan Malawi, 66 persen penduduknya berusia kurang dari 25 tahun. Penduduk usia muda sebanyak itu menjadi pasar, sekaligus sumber tenaga kerja yang besar.