Ghouta Timur Dibelah Tiga
Menurut Lembaga Pemantau HAM Suriah (SOHR) yang berbasis di London, keberhasilan pasukan Pemerintah Suriah mengucilkan kota Douma dari kota lain membuat wilayah Ghouta timur kini terbagi jadi tiga bagian yang terkucil satu sama lain.
Tiga bagian tersebut adalah kota Douma dan sekitarnya di utara, kota Harasta di barat, dan kota Hammuriyeh di selatan. Kota Douma dan Harasta dikenal basis faksi Jaish al-Islam. Adapun kota Hammuriyeh merupakan basis faksi Faylaq al-Rahman. Kawasan tengah Ghouta timur, yang sebagian besar kini dikontrol pasukan Suriah, adalah wilayah di bawah pengaruh bersama Jaish al-Islam dan Faylaq al-Rahman.
Meski pasukan Pemerintah Suriah mengklaim telah mengepung kota Douma, faksi Jaish al-Islam menolak klaim itu. Juru bicara faksi Jaish al-Islam, Hamza Biriqdar, seperti dikutip harian Al Hayat, menegaskan, kota Douma dan Harasta belum terkucil.
Ia mengklaim, milisi Jaish al-Islam berhasil membendung gerak maju pasukan pemerintah menuju kota Douma. Biriqdar mengungkapkan, terjadi pertempuran sengit antara milisi Jaish al-Islam dan pasukan pemerintah di sekitar kota Douma.
Potensi perang kota
Biriqdar mengatakan, tidak menutup kemungkinan terjadi perang kota di Douma antara pasukan pemerintah dan milisi Jaish al-Islam, beberapa hari mendatang. Ia menegaskan, Jaish al-Islam tak akan menyerah dan akan mempertahankan kota Douma sampai titik darah penghabisan.
Dewan lokal kota Douma mengirim seruan permintaan bantuan segera kepada lembaga-lembaga internasional untuk menyelamatkan kota tersebut dari bencana kemanusiaan.
Milisi Faylaq al-Rahman mengklaim, mereka kini terlibat pertemuan sengit dengan pasukan pemerintah di sekitar Hammuriyeh dan Saqba di selatan serta Mudira di barat. Adapun faksi Jaish al-Islam mengklaim telah mengeluarkan semua anggota milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dari Ghouta timur yang berada di bawah kontrolnya.
HTS adalah gabungan dari sejumlah faksi radikal dengan tulang punggung Front al-Nusra, sayap Al Qaeda di Suriah. Diperkirakan, jumlah anggota HTS di Ghouta timur hanya sekitar 350 hingga 450 personel.
Rusia selama ini mengultimatum agar HTS dan faksi pendukungnya diusir dari Ghouta timur sebagai syarat militer Rusia dan pasukan Suriah menghentikan serangan atas wilayah tersebut. Serangan Rusia dan Suriah atas Ghouta timur selama tiga pekan terakhir ini telah menimbulkan korban sekitar 1.100 warga sipil tewas.
Kepala Biro Politik Faksi Jaish al-Islam Yasser Dalwan, seperti dikutip harian Al Hayat, mengungkapkan, semua tahanan HTS yang disekap faksi Jaish al-Islam telah dibebaskan dan keluar dari Ghouta timur melalui konvoi PBB, Jumat malam lalu.
Menurut Dalwan, sisa HTS di Ghouta timur kini ada di wilayah di bawah pengaruh Faylaq al-Rahman. Ia mengungkapkan, faksi Faylaq al-Rahman kini sedang berunding dengan PBB untuk mengeluarkan HTS dari wilayah pengaruhnya.
Media Suriah pro-Damaskus menyebutkan, 13 anggota HTS telah menyeberang melalui pos pemeriksaan Al-Wafeedin dari Ghouta rimur ke Idlib.