”Tidak ada pemenang dalam perang dagang dan hal itu akan mendatangkan bencana bagi dua negara, seperti juga (menjadi bencana) bagi seluruh dunia,” kata Zhong Shan, Menteri Perdagangan China dalam keterangan di sela-sela sidang tahunan parlemen China, di Beijing.
”China tak ingin bertarung dalam perang dagang dan tidak akan memulai perang dagang. Kami mampu menangani setiap tantangan dan dengan tegas mempertahankan kepentingan negara dan rakyat kami.”
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan pemberlakuan tarif impor baja 25 persen dan impor aluminium 10 persen. Target kebijakan itu diperkirakan adalah China.
Kapasitas produksi baja dari negeri itu ikut menyebabkan surplus baja di pasar global. AS merupakan importir terbesar baja di dunia dengan membeli 35 juta ton bahan bakunya pada 2017. Dari baja yang diimpor AS itu, gabungan produksi baja dari Korea Selatan, Jepang, China, dan India mencapai 6,6 juta ton.
Eropa harus bersatu
Di Berlin, Jerman, Menteri Ekonomi Jerman Brigitte Zypries mengatakan, kepada kantor berita Reuters, Minggu, keputusan Trump memberlakukan tarif impor baja dan aluminium bakal berdampak pada pertumbuhan dan banyak pemutusan hubungan kerja. Ia menambahkan, Eropa dan para pedagang lain harus bersatu dan tak terpecah-belah.
Keputusan pemberlakuan tarif oleh AS itu akan berlaku 15 hari setelah diumumkan. Uni Eropa menyatakan, mereka akan meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengambil langkah-langkah tertentu. Pada saat bersamaan, UE juga berharap memperoleh pengecualian dalam kebijakan tarif AS, seperti yang diperoleh Kanada, Meksiko, dan Australia.
Eropa merupakan eksportir terbesar baja ke AS senilai hampir 5 juta ton dari total sekitar 35 juta ton baja yang diimpor AS per tahun.
”Kebijakan Trump membuat tata ekonomi global bebas dalam ancaman,” ujar Zypries melalui pernyataan lewat surel.
”Ia tidak ingin memahami arsitekturnya yang didasarkan pada sistem pasar terbuka berbasis aturan. Siapa pun yang mempertanyakan hal itu, sedang mengganggu kemakmuran, pertumbuhan, dan ketersediaan lapangan pekerjaan.”
Industri-industri di AS yang menggunakan bahan baku baja dan aluminium juga mengkritik kebijakan Trump. Mereka khawatir kebijakan tarif Trump bakal menaikkan ongkos produksi.
”Penting bagi Eropa untuk bersikap secara kolektif bahwa bakal ada langkah perlawanan dan tidak ada keterpecahan pada aliansi para pendukung perdagangan bebas,” kata Zypries. (AP/AFP/REUTERS/SAM)