CANBERRA, KOMPAS - Pameran budaya Nusantara bertajuk "Heritage of Indonesia" yang mengetengahkan beragam jenis kesenian, budaya, tarian hingga baju tradisional dari Sulawesi Selatan dan batik Indonesia berhasil memukau publik Australia yang tinggal di Canberra.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Selasa (12/12), mengatakan, pameran “Heritage of Indonesia” itu digelar pada Minggu (10/12) di Ruang Wisma Indonesia.
Wisma merupakan rumah dinas Duta Besar RI untuk Australia dan ruangannya disulap menjadi tempat promosi seni-budaya Indonesia.
Dalam rilisnya dari Canberra, KBRI mengatakan, lebih dari seratus undangan dari beragam kalangan di Australia secara khusus antusias hadir untuk melihat kemajemukan budaya Nusantara.
Sejumlah kain tenun, sutera Bugis dan miniatur rumah tradisional dari daerah Sulawesi Selatan dipamerkan di Wisma Indonesia.
Bahkan, semua panitianya menggunakan berbagai corak baju bodo yang merupakan pakaian khas Sulawesi Selatan.
Selain itu, tarian pembukanya, yaitu Mappadendang dibawakan oleh murid-murid Australia yang sedang menempuh studi di Telopea Park High School.
Menurut Caecilia Legowo, selaku tuan rumah, acara ini bertujuan untuk mempromosikan keanekaragaman dan kekayaan seni budaya serta keindahan kain dari Indonesia.
"Pesona budaya Indonesia merupakan produk dari berbagai budaya di Tanah Air. Kemajemukan masyarakat telah menjadi pemersatu masyarakat Indonesia", ujar istri Dubes RI Y Kristiarto S Legowo itu selaku Ketua DWP KBRI Canberra.
Untuk lebih memberikan informasi yang lebih mendalam tentang kekhasan Sulawesi dengan segala potensi pariwisatanya, diberikan paparan khusus oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Imran Hanafi, yang memang berasal dari Makassar.
Suasana promosi budaya Indonesia juga dimeriahkan oleh atraksi peragaan busana yang mengetengahkan baju batik Toraja dan tenun serta bordir dari beberapa daerah, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Tasikmalaya, Jawa Barat, karya desainer Tanah Air yang datangkan secara khusus.
Para peraga busana yang menjadi bintang dalam Fashion Show adalah mahasiswi dan pelajar di universitas dan SMA di Canberra. Mereka mendapatkan apresiasi tinggi dari para pengunjung.
Dalam acara ini disajikan pula kuliner Makasar, yakni Coto Makasar, ikan Palumara, Paluputung dan Jalangkote. Meski baru pertama mencicipinya, warga Australia sangat menikmatinya.
Salah satu pengunjung, yakni Ketua Women\'s International Club (WIC) Canberra, Lindy Ross, memberikan pujian terhadap program DWP KBRI Canberra ini.
Dalam acara ini, hadir pula Duta Besar Guatemala dan Malaysia serta sejumlah istri Dubes asing, yakni Perancis, Denmark, Maroko, Meksiko, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan beberapa diplomat Australia yang pernah bertugas di Jakarta.(*)