logo Kompas.id
InternasionalMeskipun Kalah, NIIS Tetap...
Iklan

Meskipun Kalah, NIIS Tetap Mengancam

Oleh
· 2 menit baca

BAGHDAD, RABU — Meskipun kehilangan 85 persen wilayah yang sebelumnya mereka kuasai, komunitas internasional tidak boleh abai dengan keberadaan Negara Islam di Irak dan Suriah serta simpatisan mereka. Soufan Center, sebuah lembaga kajian yang berbasis di Amerika Serikat, Selasa (24/10), mengatakan, NIIS akan tetap bertahan sepanjang kondisi dan situasi memungkinkan berkembang tetap tersedia. Para milisi yang selama ini mengabdi kepada NIIS serta selamat dari pertempuran di Irak dan Suriah ditengarai tetap memiliki komitmen kuat pada jalan kekerasan seperti yang dipopulerkan NIIS dan Al Qaeda. Sikap itu juga menghinggapi para milisi asing yang kembali ke negara asal mereka dan menimbulkan masalah keamanan di negara masing-masing. Menurut Soufan, setidaknya 5.600 anggota NIIS yang berasal dari 33 negara kembali ke negara asal mereka. "Ini merupakan tantangan besar bagi entitas keamanan dan penegakan hukum," kata Soufan. Meskipun klaim NIIS atas sebuah serangan teror yang terjadi kerap diragukan, potensi ancaman yang ditimbulkan NIIS di Eropa, Timur Tengah, dan Asia-termasuk di Indonesia dan Filipina-tidak boleh diabaikan. Rabu, polisi Berlin menangkap seorang warga Jerman yang diduga anggota NIIS. Dalam penangkapan itu, polisi menyita senjata dan banyak amunisi. Polisi Jerman sangat waspada terhadap ancaman NIIS, terutama setelah serangan teror dengan cara menabrakkan truk pada kerumunan orang di Berlin, Desember tahun lalu. Dalam serangan itu 12 orang tewas.Di Asia Tenggara, serangan kelompok Maute yang berkolaborasi dengan sempalan kelompok Abu Sayyaf yang dipimpin Isnilon Hapilon di kota Marawi, Filipina, adalah salah satu bukti nyata dari besarnya ancaman NIIS. Demikian pula di Indonesia. Serangan di Jalan Thamrin dan serangan bom bunuh diri di Terminal Bus Kampung Melayu yang menewaskan beberapa anggota polisi juga menjadi catatan yang harus diperhatikan. Terkait ancaman teror di Indonesia, Selasa, polisi menangkap sembilan orang yang diduga memiliki hubungan dengan jaringan NIIS. Sebanyak delapan orang ditangkap di Riau dan satu orang lain ditangkap di Sulawesi Selatan. Menurut polisi, mereka diduga anggota Jamaah Ansharut Daulah dan tengah merencanakan serangan.Pihak berwenang menduga ada ratusan simpatisan NIIS di Indonesia, beberapa di antaranya melakukan perjalanan ke Suriah dan berperang untuk NIIS. Ada kekhawatiran yang meningkat atas keberadaan mereka dan milisi yang memutuskan kembali ke Indonesia. (AFP/Reuters/JOS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000