7 Anggota Komite Tetap Politburo Terpilih, Penentu Arah Masa Depan China
Oleh
LUKI AULIA
·3 menit baca
BEIJING, RABU — Partai Komunis China menetapkan jajaran anggota Komite Tetap Politburo baru yang akan menentukan masa depan sosialisme modern China lima tahun ke depan. Untuk pertama kali, semua anggota lahir setelah revolusi komunis China pada 1949.
Sesuai perkiraan sebelumnya, posisi Presiden China Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (PKC) tidak tergoyahkan. Selain mengumumkan lima anggota baru Komite Tetap Politburo pada hari terakhir Kongres Nasional Ke-19 PKC, Rabu (25/10), di Gedung Balai Agung Rakyat, Beijing, China, PKC juga mengumumkan bahwa Xi kembali terpilih sebagai Sekjen PKC untuk lima tahun ke depan. Xi juga terpilih lagi memimpin Komisi Pusat Militer.
Komite Tetap Politburo beranggotakan tujuh orang. Hanya Xi dan Perdana Menteri Le Keqiang yang tidak diganti karena belum masuk usia pensiun atau 68 tahun. Pada kongres kali ini, PKC harus memilih lima anggota baru untuk mengganti mereka yang sudah pensiun. Kelima anggota baru itu adalah Li Zhanshu (67), Wakil PM Wang Yang (62), Wang Huning (62), dan Zhao Leji (60) yang menjadi ketua departemen organisasi serta Ketua Partai Shanghai Han Zheng (63).
”Partai harus membenahi diri dan meraih berbagai capaian baru,” kata Xi.
Semua anggota baru yang terpilih berusia lebih dari 60 tahun. Sesuai aturan PKC, kandidat sekjen harus berusia di bawah usia pensiun, yakni 68 tahun, dan menjadi anggota komite selama tiga periode berturut-turut.
Apabila aturan itu tetap diberlakukan, tak akan ada satu pun anggota baru Politburo yang bisa menjadi penerus Xi. ”Xi tak mau berbagi kekuasaan. Ia tak mau ada orang lain yang mengatur dirinya. Ia ingin menikmati kekuasaan selama 5 atau 10 tahun tanpa terbelenggu orang lain,” kata Jean-Pierre Cabestan, ahli China di Hong Kong Baptist University.
Xi terpilih masuk ke Politburo pada 2007 saat ia berusia 54 tahun. Ia lalu terpilih menjadi penerus Hu Jintao sebagai sekjen dan presiden.
Ahli politik China di Brookings Institution, Cheng Li, menilai susunan Politburo baru ini bentuk kompromi campuran dari teman dekat Xi dan mereka yang dinilai setia kepada sesepuh partai, seperti Jiang Zemin dan Hu Jintao.
Apa pun latar belakang mereka, Politburo akan menghadapi tantangan berat, termasuk utang negara, hubungan dagang dengan Amerika Serikat dan Eropa, serta krisis Semenanjung Korea, khususnya nuklir Korea Utara.
Melawan korupsi
Selain menjadi anggota Komite Tetap Politburo, Zhao juga terpilih sebagai pemimpin institusi pemberantasan korupsi atau Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin (CCDI), yang semula dipimpin Wang Qishan (69), rekan dekat Xi. Di tangan Wang, sekitar 1,5 juta pejabat dan anggota partai dihukum akibat kasus korupsi atau melanggar kedisiplinan partai.
Zhao pernah memimpin departemen organisasi PKC, dan ini berarti ia memegang arsip semua anggota partai. Zhao diperkirakan tidak akan menumpas korupsi, tetapi lebih menciptakan mekanisme CCDI sehingga bisa diimplementasikan ke semua tingkat.
”Jangan sampai ada virus dalam struktur partai. Perjuangan partai untuk melawan korupsi adalah perjalanan tanpa akhir,” kata Xi.
Zhao (60) adalah anggota termuda di Politburo. Selama ini, ia dikenal berkiprah di pedesaan yang miskin dan lebih sering berada di Provinsi Shaanxi, kampung halaman Xi. Tugas Zhao akan berat karena Xi berencana mendirikan Komisi Pengawasan Nasional untuk memberantas korupsi. Lembaga ini menggabungkan pekerjaan sejumlah lembaga, termasuk juga CCDI.
Komisi ini juga akan memiliki wewenang dan kekuasaan penuh untuk menyelidiki semua pegawai negeri sipil China tanpa kecuali, anggota partai atau bukan. Komisi baru ini nanti akan dilindungi undang-undang khusus. (REUTERS/AFP/AP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.