Surabaya Tuan Rumah Konferensi Internasional Kapal Selam
Oleh
Ambrosius Harto Manumoyoso
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, Selasa (25/10), membuka Konferensi Kapal Selam Asia Pasifik di Surabaya, Jawa Timur. Konferensi diadakan untuk membahas perkembangan prosedur, peralatan, dan evaluasi latihan bersama pencarian serta penyelamatan (SAR) terhadap kecelakaan kapal selam di Asia Pasifik.
Konferensi diadakan pertama kali pada 2001 atas prakarsa Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Acara itu merespons kecelakaan Kursk, kapal selam AL Rusia, Agustus 2001. Berikutnya, kecelakaan kapal selam AL China kelas Ming. Konferensi merupakan wujud keprihatinan AL di Asia Pasifik terhadap sejumlah kecelakaan kapal selam.
Dalam konferensi yang dihadiri oleh kalangan perwira dan perwira tinggi AL di Asia Pasifik itu dibahas perkembangan kerangka kesepahaman, kesepakatan, kerja sama, dan peningkatan kemampuan SAR kapal selam sebagai tindakan kemanusiaan. Untuk itu, TNI AL merasa kegiatan ini amat bermanfaat bagi para perwira untuk menambah pengetahuan dan wawasan guna mewujudkan nirkorban dan nirkecelakaan.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur Letnan Kolonel (KH) Suratno mengatakan, penyelenggaraan konferensi baru pertama kali diadakan di Indonesia. Lima tahun sebelumnya, Konferensi Internasional Kapal Selam Asia Pasifik (APSC) diadakan di Peru, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, lalu Australia.
”Konferensi ini diikuti oleh 25 negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa,” kata Suratno.
Peserta konferensi yang merupakan perwakilan negara adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, India, Pakistan, Banglades, Uni Emirat Arab, Turki, Italia, Perancis, Belanda, Polandia, Rusia, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Brasil, Cile, Peru.
Peserta lain ialah International Submarine Escape and Rescue Liason Office (ISMERLO) dan NATO Submarine Escape and Rescue Working Group (SMERWG).