JAKARTA, KOMPAS — PP Muhammadiyah menyerukan kepada semua pihak untuk mengupayakan agar kekerasan yang menimpa warga Palestina segera diakhiri. Kekerasan yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa jangan sampai meluas ke wilayah lain.
”Mendesak negara-negara yang selama ini memiliki interest terhadap masalah Timur Tengah, terutama Palestina, seperti Amerika Serikat, Rusia, Turki, Iran, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya, untuk mengambil langkah-langkah cepat agar kekerasan di Palestina tidak semakin meluas ke wilayah lain,” demikian pernyataan PP Muhammadiyah, seperti tercantum dalam rilis yang dikirimkan ke media, Selasa (24/7). Siaran pers ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy dan Sekretaris Umum Abdul Mu’ti.
Menurut PP Muhammadiyah, jika kekerasan yang dilakukan Israel tidak segera dihentikan dan diselesaikan, dikhawatirkan akan terjadi perlawanan yang ditujukan kepada negara-negara yang dianggap melindungi dan membela Israel. Selain itu, kekerasan Israel yang tidak dihentikan memungkinkan terjadinya terorisme serta kebangkitan radikalisme.
PP Muhammadiyah mengimbau pula kepada Pemerintah Indonesia agar mengambil prakarsa dan langkah-langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah Palestina secara komprehensif.
”Dengan kekuatan diplomatiknya, Pemerintah Indonesia dapat mengangkat kembali alternatif two-state solution sebagai bagian dari road-map perdamaian Israel-Palestina,” ungkap PP Muhammadiyah.
Dalam siaran pers itu, PP Muhammadiyah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan Liga Arab untuk segera melakukan sidang khusus guna membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan.
”Kepada pihak-pihak yang bertikai, hendaknya melakukan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk konfrontasi. Apabila dipandang telah melakukan pelanggaran dan kesepakatan damai, PBB dapat memberikan sanksi kepada Israel,” tutur PP Muhammadiyah.
Krisis Al-Aqsa memanas sejak 14 Juli saat dua polisi Israel tewas ditembak tiga pria Palestina di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Ketiga pria Palestina itu telah ditembak mati aparat Israel. Sejak itu, Israel menerapkan pemeriksaan pemindai metal di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa. (*/ATO)