KABUL, SENIN -- Sedikitnya 24 orang tewas dalam serangan bom mobil di Kabul, Afganistan, Senin (24/7/2017) pagi. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan Najib Danish mengatakan, selain itu sedikitnya 42 orang lainnya luka-luka.
“Ledakan terjadi pukul 06.40 pagi waktu setempat ketika sebuah Toyota Corolla meledak di Dehbori,” kata Danish kepada CNN.
The Washington Post melaporkan, dari foto-foto yang tersebar di media sosial terlihat puing-puing mobil yang hangus terbakar dengan asap membubung tinggi. Ledakan itu tak jauh dari kediaman Mohammad Mohaqiq, politisi Afganistan yang paling menonjol dari etnis minoritas Hazara. Dehbori merupakan tempat etnis Hazara tinggal.
ABC News mengutip saksi mata mengatakan, penyerang mengendarai mobilnya masuk ke dalam minibus. “Suara ledakan sangat keras dan tanah berguncang,” kata saksi mata, Mohammed Nader, seorang pemilik toko.
Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid mengatakan, serangan itu menargetkan seorang mata-mata.
Serangan bom mobil ini merupakan yang terbaru dalam rangkaian serangan di Kabul. Bulan Juni lalu, tujuh orang tewas ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan diri dalam pemakaman putra seorang senator yang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah. Taliban menolak terlibat dalam serangan yang melukai 119 orang itu.
Tahun 2016 lalu, ledakan bom di Kabul menewaskan 80 orang, sebagian besar korbannya etnis Hazaras yang sedang berkumpul menuntut inftastruktur di wilayah mereka dibangun.
Hazara telah lama menjadi korban karena minoritas etnis dan agama di Afganistan. Sebagian besar etnis Hazara adalah Syiah, sedangkan Afganistan dikuasai Sunni.