logo Kompas.id
InternasionalMacron Tunjuk Philippe sebagai...
Iklan

Macron Tunjuk Philippe sebagai Perdana Menteri

Oleh
· 2 menit baca

PARIS, SENIN — Presiden Perancis Emmanuel Macron, Senin (15/5), menunjuk Edouard Philippe (46) sebagai perdana menteri. Pria yang merupakan anggota parlemen dan Wali Kota Le Havre ini berasal dari kubu moderat di Partai Republik. Philippe juga teman akrab mantan PM Perancis Alain Juppe. Dalam perebutan kursi kandidat presiden dari Partai Republik, Juppe dikalahkan oleh Francois Fillon. Dengan memilih Philippe, Macron memenuhi janjinya untuk mengubah wajah politik Perancis menjadi lebih "muda dan segar". Macron juga berharap bisa menarik hati kaum muda Republik untuk bergabung dengan partai yang baru dibentuknya, La Republique En Marche (REM). Keinginan Macron untuk merebut kursi mayoritas di parlemen sangat berat untuk diwujudkan. Namun, tanpa hal itu, ia akan kesulitan melaksanakan reformasi di bidang tenaga kerja, pensiun, dan pendidikan. Merkel dan Uni EropaPada hari yang sama, Macron berangkat ke Berlin untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Macron tetap mempertahankan tradisi Perancis untuk melakukan kunjungan kerja pertama ke negara Eropa."Tempat Perancis adalah di Uni Eropa, yang akan melindungi kita dan membuat kita mampu memproyeksikan nilai-nilai Eropa di dunia. Namun, Uni Eropa memang harus direformasi," ucap Macron.Meski demikian, media Jerman, Der Spiegel dan Bild, menilai, terpilihnya Macron akan membuat Jerman lebih banyak mengeluarkan uang. Macron kemungkinan akan mendesak Merkel untuk menyetujui gagasannya membentuk parlemen dan anggaran bagi zona euro. Sebagai anggota paling makmur, Jerman harus berkontribusi lebih banyak untuk membantu pertumbuhan ekonomi negara-negara yang lebih lemah. TrumpPekan depan, Macron juga akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Brussels, Belgia. Pertemuan ini menarik karena Trump pada awalnya cenderung mengunggulkan Marine Le Pen meskipun Gedung Putih membantah hal itu. Washington melihat Trump dan Macron memiliki kesamaan: keduanya merupakan kandidat independen meskipun Trump akhirnya dicalonkan oleh Partai Republik.Salah satu agenda yang akan dibicarakan Trump dan Macron adalah soal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kerja sama kontra terorisme, dan kerja sama dengan Uni Eropa. Trump pernah mengatakan tidak akan melakukan kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Isu NATO juga akan menjadi "kerikil" karena Trump menyebut NATO usang dan meminta anggota UE untuk meningkatkan iuran mereka. (AP/AFP/MYR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000