Calon Sosialis Unggul, Oposisi Ajukan Protes
QUITO SENIN &mdash Kandidat dari kubu Sosialis Lenin Moreno Senin 34 dinyatakan memenangi pemilihan presiden Ekuador seusai pemilu putaran kedua sehari sebelumnya Hasil penghitungan resmi komisi pemilu dari 9694 persen suara yang masuk memperlihatkan Moreno 64 meraih 5112 persen un
QUITO, SENIN — Kandidat dari kubu Sosialis, Lenin Moreno, Senin (3/4), dinyatakan memenangi pemilihan presiden Ekuador seusai pemilu putaran kedua, sehari sebelumnya. Hasil penghitungan resmi komisi pemilu dari 96,94 persen suara yang masuk memperlihatkan, Moreno (64) meraih 51,12 persen, unggul 224.000 suara atas kandidat kubu Konservatif, Guillermo Lasso.Namun, hasil ini langsung diprotes oleh kubu Lasso. Mantan bankir yang berhasil menyatukan suara oposisi yang terpecah pada putaran pertama itu menyatakan, tim kampanyenya memiliki bukti terjadi kecurangan. Apalagi, tiga exit poll menyebut dirinya meraih suara terbanyak."Kami akan mempertahankan keinginan rakyat Ekuador menghadapi kecurangan untuk mendirikan pemerintah yang tidak sah," ujar Lasso (61). "Sangat menyedihkan. Kami tak akan membiarkan ini terjadi."Ribuan pendukung Lasso berunjuk rasa di depan kantor komisi pemilu di Quito. Di Guayaquil, kota asal Lasso, pendukungnya berteriak "Correa, pergi!", menuding Presiden Rafael Correa berada di balik kecurangan penghitungan suara.Moreno, politisi yang menggunakan kursi roda setelah lolos dari upaya perampokan mobil sejak 1998, adalah Wakil Presiden Ekuador di bawah Correa, dari 2007-2013. Terpilihnya Moreno melanggengkan satu dekade pemerintahan sayap kiri di Ekuador. Pemilu di negeri ini menjadi perhatian dunia di tengah gelombang kebangkitan sayap kanan yang mengancam pemerintahan sosialis di Argentina, Brasil, Peru, dan Venezuela.Tak heran, Correa turut merayakan kemenangan penerusnya. "Saya menyerahkan negeri ini di tangan yang tepat," ujarnya. Moreno juga mendapat ucapan selamat dari sesama pemimpin sayap kiri di Amerika Latin, yakni Evo Morales (Bolivia) dan Nicolas Maduro (Venezuela).Pemilu ini juga menjadi perhatian karena akan menentukan nasib pendiri Wikileaks, Julian Assange, yang diizinkan oleh Correa berlindung di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, sejak 2012. Assange pun mengucapkan selamat kepada Moreno. (AFP/AP/Reuters/was)


