Forum di Bali Dorong Komitmen Global dalam Membangun Ketahanan Bencana
Pertemuan Global untuk Pengurangan Risiko Bencana ke-7 di Bali akan resmi dibuka pada Rabu (25/5/2022). Indonesia berharap pertemuan ini dapat meningkatkan kerja sama dan komitmen global dalam pengurangan risiko bencana.
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan Global untuk Pengurangan Risiko Bencana atau GPDRR ke-7 di Bali, 23-28 Mei 2022, akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (25/5/2022). Pertemuan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak kerja sama dan komitmen global dalam membangun ketahanan bencana secara berkelanjutan.
Ketua Sekretariat Nasional GPDRR 2022 sekaligus Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menyampaikan, forum GPDRR ke-7 diikuti oleh lebih dari 180 negara. Sejumlah pejabat hingga menteri dari negara lain direncanakan hadir langsung di Bali.
”Dalam menjalankan kegiatan ini, Indonesia mengusung semangat untuk memperkuat kemitraan menuju resiliensi yang berkelanjutan. Kami juga berharap kegiatan ini bisa mendorong lebih banyak kerja sama pengurangan risiko bencana dan komitmen global,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (24/5/2022).
Menurut Raditya, Indonesia tertarik menjadi tuan rumah GPDRR ke-7 karena upaya menciptakan resiliensi terhadap bencana membutuhkan tanggung jawab bersama semua pihak. Indonesia juga ingin menunjukkan komitmennya kepada dunia untuk menjadi negara yang tangguh terhadap bencana.
Dibutuhkan kepemimpinan yang besar di tingkat internasional untuk memberikan visi dan keberanian membela kepentingan yang lebih besar bagi dunia.
Selain itu, Indonesia meyakini keputusan penting yang disepakati dalam GPDRR ke-7 menjadi salah satu kesempatan bagi setiap negara melihat penanganan bencana di negara lain sekaligus membantu pemulihan ekonomi pascapandemi. Pada akhirnya, hal ini dapat mendukung upaya kerja sama internasional dalam pengurangan risiko bencana.
Sejumlah rangkaian agenda kegiatan GPDRR ke-7, seperti sesi tematik ataupun sesi lainnya, akan resmi dimulai pada Rabu (25/5/2022). Presiden Joko Widodo direncanakan akan menghadiri langsung dan menyampaikan pidato pada upacara pembukaan GPDRR ke-7.
Beberapa kegiatan persiapan GPDRR ke-7 sudah mulai dilaksanakan sejak Senin (23/5/2022), antara lain penyelenggaraan Forum Multipemangku Kepentingan Konferensi Rekonstruksi Dunia ke-5 dan Konferensi Peringatan Dini Multibencana ke-3.
”Forum dalam preparatorydays (hari persiapan) GPDRR tersebut merupakan suatu rangkaian yang sama. Keputusan penting dalam preparatorydays menjadi komitmen yang bisa dibahas secara nasional dan internasional, salah satunya terkait dengan bagaimana infrastruktur resiliensi terhadap bencana bisa terbentuk dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bidang Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori mengatakan, kondisi saat ini yang dipenuhi bencana menuntut semua pihak dapat melindungi lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dibutuhkan kepemimpinan yang besar di tingkat internasional untuk memberikan visi dan keberanian membela kepentingan yang lebih besar bagi dunia.
”Pertemuan global tahun 2022 ini merupakan kesempatan bagi semua negara anggota PBB, stakeholder terkait, mitra, akademisi, swasta, hingga media untuk menunjukkan praktik kesiapsiagaan dan ketahanan di bidang risiko bencana di seluruh dunia,” tuturnya.
Menurut Mami, pertemuan ini menjadi kesempatan bagi negara-negara di dunia untuk melihat sejauh mana perkembangan implementasi Kerangka Kerja Sendai. Hal ini sekaligus melihat apa saja yang bisa dipelajari dan bagaimana untuk memperbaiki serta mempercepat implementasinya.
Mami menambahkan, hasil pertemuan global ini menjadi sangat penting karena semua catatan dan capaian akan menjadi masukan bagi agenda pertemuan lainnya pada 2023. Selain itu, hasil pertemuan juga dapat menjadi masukan bagi implementasi agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) tahun 2030 (Kompas.id, 2/2/2022).