logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKemandirian Vaksin, antara...
Iklan

Kemandirian Vaksin, antara Kuba dan Indonesia

Pandemi Covid-19 memperlihatkan bahwa dunia senasib, tapi tidak sepenanggungan dalam akses vaksin. Nasib sejumlah negara miskin berada di genggaman segelintir negara kaya dan raksasa farmasi. Kemandirian perlu dibangun.

Oleh
ADHITYA RAMADHAN
· 6 menit baca
Tenaga medis menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau ” kepada pekerja di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Vaksin penguat produksi Pfizer ini diberikan kepada mereka yang vaksinasi pertama dan kedua mendapatkan vaksin Sinovac. Vaksin ”booster” dinilai ampuh dalam menangkal Covid-19 varian Omicron.
Kompas/Heru Sri Kumoro

Tenaga medis menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau ” kepada pekerja di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Vaksin penguat produksi Pfizer ini diberikan kepada mereka yang vaksinasi pertama dan kedua mendapatkan vaksin Sinovac. Vaksin ”booster” dinilai ampuh dalam menangkal Covid-19 varian Omicron.

Dua tahun lebih dunia menghadapi nasib yang sama, yaitu berjibaku menghadapi pandemi Covid-19. Akan tetapi, arah setiap negara sungguh jauh berbeda. Akibat ketimpangan yang kian menganga, nasib sejumlah negara justru berada di tangan segelintir negara lain dan raksasa farmasi dunia.

Negara-negara kaya memulai vaksinasi Covid-19 rata-rata dua bulan lebih awal dari negara-negara berkembang dan miskin. Hingga kini, cakupan vaksinasi Covid-19, terutama di negara miskin, pun masih rendah.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000