Berkomunikasi Lewat Feromon
Tak hanya hewan, ternyata manusia juga berkomunikasi melalui feromon meski seringkali tak disadari. Sebagai contoh, bau keringat saat sedang bergairah mampu mengaktifkan otak kanan lawan jenis.
Umumnya kita menangkap emosi manusia lewat ekspresi wajah dan nada suara. Dari penelitian, ternyata otak juga mengenali informasi sosioemosional dari aroma keringat yang mengandung feromon.
Namun, tidak semua orang menyadari informasi yang disampaikan lewat bau. Berbeda dengan hewan, struktur kemosensori di hidung yang terhubung ke hipotalamus di otak, yakni organ vomeronasal yang merupakan reseptor feromon, pada manusia kurang berkembang.
Baca juga: Feromon Mengatasi Serangan Hama Penggerek Tebu
Ada empat jenis utama feromon, demikian artikel di Medical News Today, 16 Februari 2018. Yakni, feromon releaser (pelepas) yang menimbulkan respons langsung, cepat, dan andal. Ini biasanya dikaitkan dengan ketertarikan seksual.
Yang kedua, feromon primer yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan respons. Feromon ini antara lain memengaruhi perkembangan atau fisiologi reproduksi, termasuk siklus menstruasi pada perempuan, pubertas, dan keberhasilan ataupun kegagalan kehamilan.
Jenis ketiga, feromon pemberi sinyal atau informasi berdasarkan cetakan bau genetik. Feromon ini membantu ibu mengenali bayinya lewat aroma. Ayah biasanya tidak bisa melakukan ini. Yang terakhir, feromon modulator yang dapat mengubah atau menyinkronkan fungsi tubuh.
Feromon pada manusia ada di berbagai sekresi tubuh seperti urine, air mani atau cairan vagina, air susu ibu, air liur, namun sebagian besar perhatian diarahkan pada keringat ketiak. Feromon pada keringat ketiak berupa senyawa steroid, khususnya 16-androsten yang berbau, yakni androstadienon, androstenon, dan androstenol.
Sejumlah penelitian menunjukkan, androstenon meningkatkan libido perempuan, terutama jika diberikan mendekati waktu ovulasi.
Pada hewan, misalnya babi jantan, sekresi androstenon menimbulkan kesiapan kawin pada babi betina selama periode birahi. Karena itu, androstenon digunakan untuk membantu inseminasi buatan pada babi.
Beberapa data menunjukkan bahwa androstadienon bermanfaat membangun suasana hati, fokus, serta respons seksual perempuan, dan mungkin juga dalam pemilihan pasangan.
Kajian J Verhaeghe dan kolega dari Universitas Katolik Leuven, Belgia, yang dimuat di Facts, Views & Vision in ObGyn, 2013, memaparkan, androstadienon memiliki efek paling kuat. Beberapa data menunjukkan bahwa androstadienon bermanfaat membangun suasana hati, fokus, serta respons seksual perempuan, dan mungkin juga dalam pemilihan pasangan.
Androstadienon hadir dengan konsentrasi jauh lebih tinggi dalam keringat laki-laki dan dapat dideteksi oleh perempuan. Adapun feromon perempuan, estratetraenol, efeknya lebih kecil daripada androstadienon, tetapi fungsinya sama dalam menarik lawan jenis.
Keringat ketiak diyakini merupakan tanda kimia spesifik untuk tiap individu. Manusia dewasa dapat mengidentifikasi kaos oblong mereka sendiri dari 100 kaus identik yang dikenakan orang lain.
Anggota keluarga dapat mengidentifikasi kaos milik pasangan, anak-anak, dan saudara kandung mereka. Bahkan bayi dapat mengidentifikasi bantalan beraroma keringat ketiak ibu mereka. Hal itu diketahui dari durasi orientasi kepala bayi terhadap bantalan.
Mengaktifkan otak kanan
Wen Zhou dan Denise Chen dari Departemen Psikologi Universitas Rice, Houston, Amerika Serikat (AS), merancang eksperimen untuk mendapati bagaimana perempuan merespons keringat laki-laki. Yakni, keringat yang dihasilkan dalam situasi sehari-hari dibandingkan keringat saat laki-laki terangsang secara seksual.
Peneliti merekrut 20 laki-laki heteroseksual. Mereka diminta berhenti memakai pewangi ataupun deodoran, dan hanya menggunakan sampo, sabun, serta losion tanpa aroma sepanjang dua hari sebelum hingga penelitian selesai. Dalam penelitian itu, para laki-laki diminta meletakkan bantalan berdaya serap tinggi di ketiak saat mereka menonton video porno dan menjadi terangsang.
Kemudian, mereka diminta menaruh bantalan baru di ketiak saat menonton film dokumenter dan tidak dalam kondisi terangsang. Dari seluruh peserta akhirnya hanya tiga laki-laki yang bantalan keringatnya digunakan dalam penelitian.
Peneliti juga merekrut 19 perempuan sehat dengan indera penciuman sensitif untuk menghidu bantalan ketiak laki-laki sembari menjalani pemindaian otak.
Dalam hal ini digunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) untuk mengungkapkan daerah otak yang aktif pada waktu tertentu, termasuk aktivitas otak di bawah sadar.
Hasilnya, otak para peserta perempuan merespons berbeda jenis keringat yang mereka hirup. Keringat laki-laki yang mengalami gairah seksual mengaktifkan korteks orbitofrontal kanan dan korteks fusiform kanan, yakni area otak yang membantu manusia mengenali emosi dan memahami situasi.
Kedua wilayah tersebut berada di otak kanan, yang umumnya terlibat dalam penghiduan, respons sosial, dan pengendalian emosi.
Baca juga: Tiga Fase Cinta
Temuan yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, 31 Desember 2008, itu memperkuat gagasan bahwa manusia berkomunikasi melalui sinyal kimia di bawah sadar.
Penelitian sebaliknya dilakukan psikolog Arnaud Wisman dari Universitas Kent, Inggris, dan Ilan Shrira dari Universitas Negeri Pennsylvania, Amerika Serikat. Dengan metode yang sama, peneliti mengumpulkan keringat ketiak perempuan, saat menonton video porno ataupun film dokumenter. Sedangkan para peserta laki-laki menghidu bantalan keringat perempuan.
Dalam laporan di Archives of Sexual Behavior, 5 Februari 2020, disebutkan, dari tiga percobaan dan meta-analisis mini didapatkan, laki-laki mampu membedakan aroma perempuan yang terangsang secara seksual dan yang tidak. Laki-laki menilai keringat ketiak perempuan yang terangsang secara seksual lebih menarik dibandingkan aroma keringat perempuan yang sama saat tidak terangsang.
Paparan sinyal kimia seksual ini meningkatkan gairah seksual laki-laki. Lebih lanjut, motivasi seksualnya akan meningkat jika perempuan menunjukkan isyarat seksual.
Boleh dikatakan, jika Anda tertarik pada seseorang, bisa jadi orang bersangkutan tahu meskipun tidak menyadari. Yakni, melalui aroma yang menguar dari tubuh Anda.