Tiga kasus positif Covid-19 varian Omicron telah teridentifikasi di Indonesia. Upaya pengendalian penularan pun harus semakin diperkuat.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan secara resmi melaporkan dua kasus baru positif varian Omicron di Indonesia. Dua kasus baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari lima sampel yang dicurigai Omicron yang diambil dari warga yang baru kembali dari luar negeri.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan, dua pasien terkonfirmasi terbaru tersebut, yakni IKWJ (42), laki-laki yang baru tiba setelah perjalanan dari Amerika Selatan, dan M (50), laki-laki yang baru tiba dari Inggris. Keduanya kini tengah menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
”Dengan demikian, per hari ini tercatat tiga kasus konfirmasi varian Omicron di Tanah Air,” katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/12/2021).
Sebelumnya, N, kasus pertama yang dilaporkan, merupakan pekerja kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran. Kasus tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19. Sementara pelacakan kontak erat masih dilakukan.
Nadia mengatakan, kedua pasien yang baru terkonfirmasi varian Omicron diidentifikasi setelah menjalani karantina wajib 10 hari seusai kembali dari luar negeri. Proses karantina ini merupakan bagian dari sistem proteksi pemerintah untuk mencegah penularan dari pendatang luar negeri yang terjangkit virus Covid-19.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Masyarakat juga diharapkan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu mengingat laju penularan Omicron yang semakin masif.
”Penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular Covid-19, terlebih dengan adanya varian Omicron saat ini. Jadi, saya tegaskan kembali agar tidak bepergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” ujar Siti.
Penapisan pelaku perjalanan dari luar negeri di pintu masuk negara semakin diperkuat. Pemerintah memprediksi arus balik warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di luar negeri dalam seminggu ke depan akan mencapai puncak pada awal Januari 2022. Itu seiring dengan berakhirnya liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular Covid-19, terlebih dengan adanya varian Omicron saat ini. Jadi, saya tegaskan kembali agar tidak bepergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama.
Secara terpisah, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, kewaspadaan terhadap penularan varian Omicron di dalam negeri harus semakin ditingkatkan. Pada kasus pertama yang tidak ada riwayat ke luar negeri bisa menjadi indikasi adanya penularan di dalam negeri.
”Artinya, sekarang perlu dilakukan pelacakan amat masif tentang penularan ke dan dari kasus N dan juga terhadap dua kasus baru ini serta kemungkinan kalau ada kasus baru lain di hari mendatang. Itu dilakukan dengan melakukan mitigasi berlapis, multi layer risk mitigation approach,” tuturnya.
Selain itu, Tjandra menuturkan, kewaspadaan juga diperlukan mengingat kasus N ditemukan setelah pemeriksaan dilakukan pada orang tanpa gejala. Oleh sebab itu, peningkatan tes perlu terus digalakkan. Apabila ada kasus yang ditemukan juga harus segera dikarantina ketat dan semua kontak erat harus teridentifikasi dan ditangani dengan saksama.
”Investigasi lapangan dan penyelidikan epidemiologi yang sudah biasa kita lakukan jauh sebelum Covid-19 benar-benar harus diintensifkan. Apalagi dengan adanya tambahan dua kasus (Omicron) hari ini,” ucapnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, vaksinasi juga perlu semakin diperluas untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus. Vaksinasi diharapkan dapat melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.
Karena itu, ia mengajak masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi untuk segera divaksin. ”Kunci pencegahan penyebarannya adalah segera divaksin, menaati protokol kesehatan, tetap waspada, dan tidak panik. Untuk itu, semua warga yang belum divaksinasi agar segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin,” tuturnya.