logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiMasa Depan Batubara Suram,...
Iklan

Masa Depan Batubara Suram, Percepat Transisi Energi Bersih

Negara-negara berkembang yang membangun pembangkit listrik tenaga uap diharapkan mempercepat transisi ke energi bersih. Hal itu seiring komitmen China dan negara-negara G-20 untuk mengakhiri pembiayaan energi batubara.

Oleh
Ahmad Arif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0hztaHMc94o1oBYT4IuaYdUIYVY=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Fc4f834ec-39ef-4a81-8ad4-0f0db3e4324a_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di Desa Keliwumbu, Kecamatan Mourole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (7/10/2021). PLTU Ropa dengan kapasitas 2 x 7 megawatt mulai memanfaatkan metode co-firing dengan memanfaatkan biomassa sebesar 5 persen sebagai substitusi atau campuran batubara.

JAKARTA, KOMPAS — Komitmen China dan negara-negara anggota G-20 untuk mengakhiri pembiayaan energi batubara bakal berdampak serius terhadap delapan negara di Asia, termasuk Indonesia. Dengan suramnya masa depan batubara, negara-negara berkembang yang masih membangun pembangkit listrik tenaga uap diharapkan mempercepat transisi ke energi bersih.

Hal itu dilaporkan Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) dan Global Energy Monitor (GEM) dalam kajian yang dirilis pada Rabu (10/11/2021). Laporan ini menyoroti masa depan PLTU batubara di Asia, termasuk Indonesia, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000