Banyak orang salah kaprah dengan batasan dosis vitamin C yang harus dikonsumsi. Jika mengonsumsi vitamin C dalam jumlah berlebihan, hal itu justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
Vitamin C memiliki berbagai macam manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Selain untuk meningkatkan sistem imun, vitamin C juga dapat berfungsi sebagai antioksidan. Karena itu, masyarakat dianjurkan untuk bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian dengan optimal.
Namun, banyak orang yang salah kaprah dengan batasan dosis vitamin C yang harus dikonsumsi. Jika mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang berlebihan, hal itu justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Dokter spesialis gizi klinik dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Krisadelfa Sutanto mengatakan, kebutuhan vitamin C harian untuk orang dewasa sekitar 60 miligram per hari. Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan tubuh, vitamin C akan dibuang melalui urine.
”Pada orang dengan kondisi ginjal yang tidak bermasalah, jumlah vitamin C yang tidak dibutuhkan tubuh akan diproses yang kemudian dibuang melalui urine. Namun, jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, hal itu bisa membebani fungsi ginjal,” katanya, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Selain itu, konsumsi vitamin C berlebihan dapat meningkatkan absorbsi atau penyerapan kandungan mineral lain, seperti zat besi. Akibatnya, ketika seseorang banyak mengonsumsi asupan makanan yang mengandung zat besi, tingkat penyerapan dalam tubuh pun menjadi semakin besar. Padahal, kelebihan zat besi bisa menyebabkan gangguan kesehatan jantung.
Ketika dihubungi terpisah, Konsultan Gastroenterologi Hepatologi yang juga merupakan Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam menyampaikan, konsumsi vitamin C berlebihan juga dapat berdampak pada fungsi pencernaan. Karena itu, ada sejumlah orang yang kemudian merasa mual dan muntah ketika terlalu banyak mengonsumsi vitamin C.
”Kekambuhan pada pasien dengan penyakit maag juga meningkat selama pandemi Covid-19. Masyarakat cenderung mengonsumsi vitamin C secara berlebihan dengan maksud untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, hal itu justru tidak baik,” ujarnya.
Buah dan sayur
Oleh karena itu, Krisadelfa memaparkan, kebutuhan vitamin C sebaiknya dipenuhi melalui konsumsi sayur dan buah yang cukup. Vitamin C dapat diperoleh melalui berbagai buah dan sayur, seperti jeruk, kiwi, jambu merah, dan brokoli.
”Jika tubuh memang sedang tidak sehat, dosis vitamin C bisa ditingkatkan. Suplemen vitamin C yang dijual di pasaran bisa jadi pilihan, tetapi tidak boleh terlalu sering. Biasanya, suplemen yang dijual memiliki kandungan sampai 500 miligram,” ucapnya.
Jika tubuh memang sedang tidak sehat, dosis vitamin C bisa ditingkatkan. Suplemen vitamin C yang dijual di pasaran bisa jadi pilihan, tetapi tidak boleh terlalu sering.
Kebutuhan harian sebesar 60 miligram bisa didapatkan cukup dengan mengonsumsi 2-3 jeruk. Pada usia anak, kebutuhan vitamin C harian berkisar 40-45 miligram per hari. Sementara pada laki-laki dewasa, konsumsi vitamin C bisa 75-90 miligram.
”Kalau untuk ibu hamil biasanya akan ada tambahan 10 miligram dari dosis semua dan untuk ibu menyusui perlu tambahan 25 miligram dalam sehari,” tutur Krisaldelfa.
Namun, pada kondisi tertentu, konsumsi vitamin C perlu lebih banyak. Ini terutama pada pasien yang sedang menjalani perawatan khusus. Pada kondisi ini, dosis vitamin C yang dikonsumsi harus berdasarkan resep ataupun konsultasi dari dokter.