Musim hujan tahun ini diprediksi lebih basah seiring terjadinya kembali La Nina. Hal itu menambah kerentanan terhadap ancaman berbagai bencana hidrometeorologi di Indonesia.
Oleh
Ahmad Arif
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Serangkaian bencana alam terkait cuaca seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam tiga hari terakhir. Masyarakat diminta lebih waspada karena musim hujan tahun ini diprediksi lebih basah seiring terjadinya kembali La Nina atau fenomena pendinginan suhu muka laut.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, longsor melanda Desa Lau Kaban, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 23.30 WIB, menyebabkan tiga orang meninggal. Sejumlah warga juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Mengacu laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (24/10/2021), menyampaikan, longsor ini juga menyebabkan arus lalu lintas Medan-Berastagi terputus. ”Melihat pantauan dari InaRisk, Sibolangit termasuk wilayah dengan potensi tanah longsor kategori sedang dan tinggi,” sebut Muhari.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan di Deli Serdang dalam 24 jam terakhir mencapai 95,3 milimeter (mm), merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya juga menyebutkan, Sibolangit pada bulan Oktober 2021 ini berada pada potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi. Daerah dengan kategori ini berisiko mengalami gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, khususnya di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, dan lereng bukit.
”Masyarakat dan pemerintah daerah diminta tetap waspada dan siaga terhadap potensi tanah longsor dan bahaya hidrometeorologi lainnya, seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang. Hari ini, Minggu, prakiraan cuaca wilayah Sibolangit masih berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hari,” kata Muhari.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB, bencana tanah longsor juga terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (22/10/2021) pukul 19.30 WIB. Bencana yang terjadi di Biting, Kecamatan Pejawaran, ini dipicu longsornya tebing dan menyebabkan dua keluarga terdampak. Sebanyak 6 orang mengalami luka ringan dan 2 orang luka sedang.
Selain itu, bencana tanah longsor melanda di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat pukul 18.30 WIB, menyebabkan 1 keluarga terdampak dan 2 keluarga mengungsi. Dalam bencana ini tidak terdapat korban.
Masyarakat dan pemerintah daerah diminta tetap waspada dan siaga terhadap potensi tanah longsor dan bahaya hidrometeorologi lainnya, seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang.
Sementara di Kecamatan Puraba, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, longsor terjadi pada Kamis (21/10/2021) pukul 15.30 WIB. Bencana ini berdampak terhadap 7 keluarga, di mana 7 rumah rusak berat dan 18 rumah terancam.
Puting beliung
Bencana angin puting beliung juga terjadi di sejumlah wilayah. Pada Sabtu, puting beliung terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada pukul 19.25 WIB. Bencana yang terjadi di empat kecamatan ini menyebabkan 2 orang luka dan 231 penduduk terdampak. Sebanyak 17 rumah rusak berat dan 116 rusak ringan serta 1 unit fasilitas pendidikan rusak berat.
Angin puting beliung juga terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Kamis (21/10/2021), hingga mengakibatkan 15 keluarga terdampak. Sebanyak 14 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak ringan. Adapun di Bojonegoro, Jawa Timur, terjadi angin kencang pada Jumat, yang menyebabkan 4 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 6 rumah rusak ringan.
Bencana hidrometeorologi berupa banjir juga terjadi di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Sabtu sore. Informasi dari BPBD Tolitoli, banjir bandang melanda Desa Malangga, Kecamatan Galang, setelah terjadinya hujan tinggi.
Mengacu peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Sulawesi Tengah berpotensi hujan lebat disertai petir atau angin kencang hingga 25 Oktober 2021. Sementara pantauan prakiraan cuaca di tingkat kecamatan, wilayah Galang terpantau berpotensi cerah berawan hingga hujan ringan dalam dua hari ke depan.
Bibit Siklon
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam peringatan dini cuaca ekstrem menyebutkan, bibit siklon tropis 98W saat ini terpantau berada di Samudra Pasifik utara Papua. Sementara sirkulasi siklonik terjadi di Laut Sulu yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang di sekitar Laut Sulu, Kalimantan bagian utara, dan Laut Sulawesi.
Sirkulasi lainnya terpantau di Sumatera bagian tengah yang membentuk konvergensi memanjang dari Aceh hingga Jambi, dari perairan barat Sumatera Utara hingga Sumatera Barat, dari Sumatera Selatan hingga Sumatera Barat.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Papua. ”Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” katanya.
Menurut prediksi BMKG, pada Senin (25/10/2021), hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.