Peneliti Ungkap Kehadiran Bangsa Viking di Amerika Sebelum Kedatangan Columbus
Christopher Columbus bukanlah orang non-pribumi pertama yang pertama kali menginjakan kaki di benua Amerika. Temuan baru menunjukkan bahwa bangsa Viking dari Eropa telah mendarat di Amerika sebelum Columbus.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
GRONINGEN, KOMPAS – Christopher Columbus bukanlah orang non-pribumi pertama yang pertama kali menginjakan kaki di benua Amerika. Temuan baru menunjukkan bahwa bangsa Viking dari Eropa telah mendarat di Amerika pada 1021 Masehi atau ratusan tahun sebelum kedatangan Columbus tahun 1492.
Temuan ini merupakan hasil studi para peneliti dari University of Groningen, Belanda dan laporannya telah terbit di jurnal Nature, Rabu (20/10/2021). Para peneliti mengungkap temuan ini berdasarkan identifikasi dan analisis terhadap bukti peninggalan dari permukiman di L\'Anse aux Meadows, Newfoundland, Kanada.
L\'Anse aux Meadows merupakan situs bersejarah yang dipercaya sebagai peninggalan bangsa Viking di Amerika. L\'Anse aux Meadows juga dianggap sebagai pangkalan Viking setelah berlayar menjelajahi samudera dengan kapal panjang ikonik mereka. Namun, sampai saat ini tidak pernah diketahui tanggal pasti kehadiran bangsa Viking di Amerika.
Para peneliti kemudian menentukan tanggal kehadiran Viking dengan menganalisis tiga potong kayu dari tiga pohon berbeda yang telah ditebang di L\'Anse aux Meadows. Dari hasil identifikasi, peneliti menyimpulkan penebangan kayu tersebut dilakukan pada 1021 M.
Para peneliti menggunakan penanggalan radiokarbon pada kayu untuk menentukan kedatangan Viking. Penanggalan radiokrabon adalah sebuah cara untuk memperkirakan usia berdasarkan jumlah karbon dalam makhluk hidup.
Metode ini memungkinkan perkiraan waktu penebangan pohon secara kasar. Namun, metode lain untuk mendukung perkiraan waktu ini yaitu dengan mengidentifikasi badai matahari besar yang terjadi pada tahun 992 M. Semburan besar energi yang dipancarkan dari matahari menempatkan karbon tambahan di atmosfer sehingga meningkatkan jumlah karbon dalam makhluk hidup untuk jangka waktu tersebut.
Arkeolog dari University of Groningen sekaligus penulis utama laporan tersebut Margot Kuitems menjelaskan, potongan-potongan kayu yang dipotong oleh Viking memiliki cincin pohon yang masih terlihat. Salah satu cincin cocok dengan badai matahari dan memiliki 29 cincin pertumbuhan yang terbentuk setelahnya.
Kami menyimpulkan bahwa kayu tersebut dipotong 29 tahun setelah badai matahari terjadi pada tahun 992 Masehi atau tepatnya pada 1021
“Kami menyimpulkan bahwa kayu tersebut dipotong 29 tahun setelah badai matahari terjadi pada tahun 992 Masehi atau tepatnya pada 1021,” ungkapnya dikutip dari situs resmi University of Groningen, Jumat (22/10/2021).
Menurut Margot, semua potongan kayu telah dipotong secara jelas dengan alat logam. Potongan memiliki karakteristik bersih dengan sudut yang rendah. Alat-alat yang digunakan untuk memotong kayu tersebut juga tidak ada dan tidak digunakan oleh masyarakat setempat saat itu.
Meski demikian, peneliti belum dapat memastikan berapa kali Viking menjelajah Amerika. Durasi waktu Viking menetap di Amerika juga belum diketahui. Namun, data dan bukti sejarah menunjukkan Viking tidak menetap dalam jangka waktu yang lama di Amerika.
Dalam laporan tersebut, para peneliti juga mengungkapkan bahwa tahun 1021 M menandai tahun paling awal sebuah penjelajahan atau migrasi manusia dalam mengelilingi Bumi. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa bangsa Viking telah tiba di Amerika Utara 471 tahun sebelum Christopher Columbus yang berkelana ke Bahama pada 1492.
Zaman Viking
Bangsa Viking atau orang Norse, adalah pelaut yang berasal dari Skandinavia atau saat ini masuk wilayah Norwegia, Swedia, dan Denmark. Mereka berkelana dan menjelajah lautan melalui Eropa dan kerap menjajah, berdagang, atau merampok. Zaman Viking secara tradisional didefinisikan pada periode 793-1066 M.
Bangsa Viking memiliki keterampilan pembuatan kapal dan navigasi yang luar biasa hingga mendirikan pemukiman di Islandia serta Greenland. Kapal kayu mereka yang disebut longboat digerakkan dengan layar dan dayung. Oseberg merupakan salah satu contoh kapal Viking dengan panjang sekitar 70 kaki atau 21,6 meter.
“Banyak arkeolog percaya bahwa motivasi utama bangsa Viking mencari wilayah baru ini adalah untuk menemukan sumber kayu baru. Mayoritas meyakini mereka pergi dari Greenland karena kayu yang cocok untuk konstruksi di sana sangat langka,” ujar geosaintis dari University of Groningen Michael Dee melansir The Irish Time.