Nabiel Makarim, Menteri Lingkungan Hidup Era Megawati, Tutup Usia
Nabiel Makarim, Menteri Negara Lingkungan Hidup era Presiden Megawati Soekarnoputri, mengembuskan napas terakhirnya pada usia 75 tahun. Ia tercatat mengembangkan sejumlah program yang berdampak bagi lingkungan.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Negara Lingkungan Hidup Kabinet Gotong Royong 2001-2004 Nabiel Makarim mengembuskan napas terakhir, Jumat (22/10/2021), pada usia 75 tahun di kediamannya di Jakarta Selatan. Semasa hidupnya, Nabiel yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 9 November 1945 ini mengembangkan sejumlah program yang berdampak baik bagi lingkungan maupun sosial masyarakat.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi langsung oleh putri Nabiel, Leila Veruschka, saat dihubungi, Jumat. ”Bapak meninggal pukul 13.00 di kediaman,” ujarnya.
Semasa hidupnya, Nabiel dikenal sebagai sosok yang cerdas dan bersahaja. Ia pernah menempuh pendidikan di Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management, Amerika Serikat. Ilmu kebijakan publik dari Harvard dan ilmu manajemen dari MIT inilah yang menjadi bekal saat berkarier di pemerintahan.
Berkat program Prokasih, Nabiel mendapatkan penghargaan dari The United States Association of Environmental Engineers pada 1993.
Sebelum diangkat menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Gotong Royong 2001-2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Nabiel pernah berkarier di berbagai lembaga. Beberapa di antaranya adalah mengajar ekonomi lingkungan di Universitas Indonesia, menjabat Asisten Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, bekerja di Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, serta menjadi Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal).
Saat menjabat baik sebagai menteri maupun berkarier di dunia lingkungan, Nabiel telah mengembangkan sejumlah program, salah satunya Good Environmental Governance (GEG). GEG merupakan program untuk menilai kinerja lingkungan kota dan badan lingkungan lokal.
Nabiel juga menginisiasi Program Kali Bersih (Prokasih) yang dimulai tahun 1989 dan program Pollution Control, Evaluation, and Rating (Proper) bagi perusahaan-perusahaan penghasil limbah pada 1995. Berkat program Prokasih, Nabiel mendapatkan penghargaan dari The United States Association of Environmental Engineers pada 1993.
Nabiel meninggalkan seorang istri, Ainun Makarim, dan dua anak, yakni Leila Veruschka serta Lutfi Heikal. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan pada Sabtu (23/10/2021) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar melalui akun Twitter-nya menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Nabiel Makarim. Jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga turut mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.