logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiVarian Delta Masih Paling...
Iklan

Varian Delta Masih Paling Berbahaya dan Memunculkan Garis Keturunan Baru

Varian Mu SARS-CoV-2 yang mulai menjadi perhatian WHO mampu menghindari proteksi yang terbentuk, baik oleh infeksi alami maupun vaksin. Namun, varian Delta hingga saat ini masih jadi varian yang paling berbahaya.

Oleh
Ahmad Arif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-VnEX-ChYx-GKFL6urTaEzxJXsc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F80b42bc4-3539-405a-8c13-0843ea7194b6_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Mural untuk merespons pandemi Covid-19 menghiasi tiang jalan layang di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Kamis (1/7/2021). Masuknya varian baru Covid-19 (Delta) di Indonesia membuat angka penularan Covid-19 melonjak.

JAKARTA, KOMPAS — Varian Delta yang lebih menular tetap menjadi jenis SARS-CoV-2 yang paling mengkhawatirkan meskipun telah muncul varian Mu. Subvarian Delta bermunculan di Indonesia, sedangkan varian Mu sejauh ini belum ditemukan.

”Varian Delta atau B.1.617.2 beranak pinak menjadi banyak sublineage (garis keturunan). Sudah sampai AY.25 atau B.1.617.25, sedangkan di Indonesia yang ditemukan dominan AY.23 dan AY.24,” kata Kepala Pusat Genom Nasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Safarina G. Malik, di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000