Risiko Kematian Ibu Hamil Tinggi, Perluas Cakupan Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil amat penting sebagai upaya perlindungan dari risiko penularan Covid-19. Ibu hamil yang tertular Covid-19 bisa mengalami berbagai komplikasi yang dapat meningkatkan risiko kematian.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ibu hamil merupakan kelompok rentan yang perlu dilindungi dari risiko penularan Covid-19. Perlindungan melalui vaksinasi pun perlu diperluas. Hal ini untuk mencegah komplikasi pada kehamilan yang bisa meningkatkan risiko kematian pada ibu hamil dan janin.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan, angka kematian ibu hamil di Indonesia meningkat sampai 10 kali lipat selama pandemi menjadi 32 kasus per 1.000 kelahiran hidup. Sebelumnya, angka kematian ibu hamil tercatat tiga per 1.000 kelahiran hidup.
”Jadi, ibu hamil memiliki risiko kematian berkali-kali lipat selama pandemi dibandingkan dalam kondisi tidak pandemi. Itu sebabnya, memvaksinasi ibu-ibu hamil menjadi sesuatu yang strategis untuk menurunkan angka kematian ibu sekaligus angka kematian bayi,” tuturnya.
Hasto menambahkan, angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator penting untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Vaksinasi pada ibu hamil diharapkan bisa mencegah kondisi yang semakin berat.
BKKBN telah melatih sekitar 50.000 bidan untuk membantu percepatan vaksinasi pada ibu hamil dan anak-anak. Selain untuk memvaksinasi, para bidan juga akan mendampingi dan memantau kondisi ibu hamil pascavaksinasi. Kesehatan ibu dan janin akan dicatat secara rutin untuk mencegah terjadinya kondisi yang tidak diinginkan.
Ibu hamil memiliki risiko kematian berkali-kali lipat selama pandemi dibandingkan dalam kondisi tidak pandemi. Itu sebabnya, memvaksinasi ibu-ibu hamil menjadi sesuatu yang strategis untuk menurunkan angka kematian ibu sekaligus angka kematian bayi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, menuturkan, percepatan vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil akan terus dilakukan. Saat ini baru sekitar 13.000 ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 atau 0,01 persen dari target.
Karena itu, pencanangan vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil akan dilaksanakan secara serentak dimulai di 11 kota di Indonesia, seperti Ambon, Manado, Jakarta, Pontianak, Padang, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Ditargetkan sebanyak 5 juta ibu hamil bisa divaksinasi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PP POGI) Kusuma Januarto menyampaikan, angka kematian ibu akibat Covid-19 mencapai 20 persen dari total kematian ibu di Indonesia. Ibu yang tertular Covid-19 tidak hanya berisiko untuk kesehatan dirinya, tetapi juga berisiko menularkan pada orang di sekitarnya.
Hal ini pula yang menyebabkan tingginya penularan pada dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Sampai pada Juni 2021, jumlah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 27 orang. Jumlah ini menempati urutan kedua dari jumlah tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 setelah dokter umum.
Layanan ibu hamil
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pemerintah telah berkomitmen untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Hal itu sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Angka kematian ibu hamil yang mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup ditargetkan bisa menurun menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup.
Adapun penyebab tertinggi kematian ibu hamil adalah hipertensi dan pendarahan. Berbagai intervensi pun dilakukan untuk menekan faktor risiko tersebut.
”Mulai tahun depan, kami akan memasang alat USG di setiap puskesmas yang jumlahnya ada lebih dari 10.000 puskesmas. Dengan USG, kondisi-kondisi yang berisiko tersebut bisa diketahui sejak dini. Saat ini, layanan USG umumnya hanya tersedia di perkotaan dan rumah sakit besar,” katanya.
Menurut Budi, keberadaan layanan USG bisa membantu upaya pemantauan kesehatan ibu hamil. Di lain sisi, upaya untuk mencegah hipertensi pada ibu hamil juga harus ditingkatkan. Hipertensi seharusnya bisa dicegah dan diintervensi sejak dini apabila segera terdeteksi.