Pemerintah secara resmi menghapus program vaksinasi gotong royong berbayar untuk individu. Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia saat ini hanya melalui program pemerintah dan vaksinasi gotong royong dari perusahaan.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketentuan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gotong royong berbayar untuk individu secara resmi telah dihapuskan. Dengan begitu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia hanya diberikan melalui mekanisme program pemerintah dan program vaksinasi gotong royong melalui perusahaan.
Penghapusan ketentuan vaksinasi gotong royong berbayar individu ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Peraturan tersebut ditandatangani Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 28 Juni 2021.
”Dengan perubahan ini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap sama dengan mekanisme sebelumnya, yakni diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui program vaksinasi nasional dan program vaksinasi gotong royong melalui perusahaan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati dalam siaran pers di Jakarta, Senin (9/8/2021).
Ia menuturkan, vaksinasi gotong royong melalui perusahaan hanya menggunakan vaksin dari Sinopharm dengan target sasaran 7,5 juta penduduk usia di atas 18 tahun. Sementara untuk program vaksinasi nasional menggunakan vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Novavax. Ditargetkan, 208 juta penduduk usia di atas 12 tahun menjadi sasaran program vaksinasi tersebut.
Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, ketersediaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia terus diupayakan oleh pemerintah. Saat ini, setidaknya sudah ada 180 juta dosis vaksin yang didatangkan ke Indonesia. Itu terdiri dari 144 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku dan 35,3 juta vaksin jadi. Pada Agustus 2021 ini, sebanyak 82,3 juta dosis vaksin akan tersedia.
Dengan perubahan ini, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap sama dengan mekanisme sebelumnya, yakni diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui program vaksinasi nasional dan program vaksinasi gotong royong melalui perusahaan. (Widyawati)
Dari jumlah vaksin bahan baku, 117,3 juta sudah diolah menjadi vaksin jadi sehingga total vaksin jadi yang tersedia sampai saat ini 152,6 juta dosis. Secara rinci vaksin yang tersedia di Indonesia, meliputi 144,7 juta vaksin dari Sinovac dengan 3 juta di antaranya vaksin jadi, 16,1 juta vaksin jadi dari AstraZeneca, 8,2 juta vaksin jadi dari Sinopharm, dan 8 juta vaksin jadi dari Moderna.
Nadia berharap, stok vaksin Covid-19 yang tersedia bisa digunakan secara cermat. Selain untuk memperluas cakupan vaksinasi, vaksin yang tersedia juga harus dipastikan cukup untuk pemberian suntikan dosis kedua.
”Perlu pengaturan jadwal vaksinasi bagi penerima dosis pertama dan pengelolaan stok vaksin yang baik untuk memastikan setiap orang yang telah mendapatkan dosis pertama akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua tepat waktu. Hal tersebut karena kedatangan vaksin ke Indonesia juga secara bertahap,” tuturnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menambahkan, percepatan vaksinasi terus dilakukan oleh pemerintah berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta dan komunitas. Percepatan ini diperlukan terutama untuk mengejar cakupan vaksinasi kelompok usia lanjut yang vaksinasi dosis keduanya saat ini baru mencapai 15,3 persen dari target sebesar 21,5 juta orang.
Pada kelompok lain, persentase cakupan sudah cukup tinggi. Contohnya, tenaga kesehatan yang sudah mencapai 99,02 persen untuk vaksinasi dosis kedua dan 80,07 persen pada kelompok petugas publik. Pelaksanaan vaksinasi gelombang ketiga juga sudah berjalan dengan capaian dosis kedua pada 5,1 juta orang kelompok masyarakat umum dan masyarakat rentan serta 286.501 penduduk usia remaja.
”Dan saat ini sedang dilaksanakan juga penyuntikan dosis ketiga untuk nakes sebagai upaya melindungi mereka yang sedang berjuang melawan pandemi,” kata Johny.