logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiSistem Penganggaran Belum...
Iklan

Sistem Penganggaran Belum Memacu Riset dan Inovasi

Sistem pendanaan di Indonesia dinilai belum mampu memacu riset dan inovasi. Selain tidak fleksibel, sistem penganggaran masih kaku dan tidak multitahun sehingga produk inovasi yang dihasilkan tidak optimal.

Oleh
Ahmad Arif
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9KmpAc1g_3TfFc1sb30S8YVJpAU=/1024x495/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FScreen-Shot-2021-08-06-at-16.12.19_1628333732.png
KOMPAS/AHMAD ARIF

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Profesor Satryo Soemantri Brodjonegoro, Jumat (6/8/2021), menilai ekosistem di Indonesia belum mendukung kemajuan riset.

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki banyak peneliti berkualitas, namun belum didukung oleh ekosistem yang baik, salah satunya berupa sistem penganggaran yang kaku. Situasi ini menyebabkan sebagian peneliti memilih berkarya dan sukses di luar negeri, sedangkan yang bertahan di Indonesia kesulitan menghasilkan karya riset kelas dunia.

”Kita perlu lahan subur dan ekosistem yang baik agar peneliti-peneliti kita yang sebenarnya merupakan bibit unggul tumbuh baik di negeri sendiri,” kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro, dalam wawancara daring, di Jakarta, Minggu (8/8/2021).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000