Sembuh menjadi hal utama yang dituju ketika seseorang sedang menjalani perawatan Covid-19.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sembuh menjadi hal utama yang dituju ketika seseorang sedang menjalani perawatan Covid-19. Itu tidak terkecuali pasien yang menjalani isolasi mandiri. Apa pun yang diyakini bisa meningkatkan imunitas tubuh, itu akan dikonsumsi.
Sayangnya, banyaknya hoaks dan informasi tanpa bukti ilmiah membuat orang tidak awas akan apa yang dikonsumsinya. Padahal, hal tersebut justru bisa memperburuk kondisi kesehatan.
Kepala Instalasi Gawat Darurat RS Prikasih, Jakarta Selatan, Gia Pratama, di Jakarta, Sabtu (7/8/2021), mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh. Imunitas tubuh bisa terbentuk secara alami apabila menjalankan pola tidur yang cukup, olahraga cukup, dan nutrisi yang cukup.
Waktu tidur yang disarankan adalah sebelum pukul 23.00 dan bangun sebelum pukul 05.00. Rentan waktu tersebut merupakan waktu yang optimal bagi kerja organ untuk melakukan detoksifikasi dalam tubuh. Untuk olahraga sebaiknya dilakukan selama 150 menit per minggu.
”Terkait dengan nutrisi yang cukup, ada dua asupan nutrisi yang diperlukan, yakni nutrisi makro dan nutrisi mikro. Itu terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu, penting juga menjaga asupan vitamin C, vitamin D, dan Zinc,” ucap Gia.
Makanan yang tinggi akan vitamin C, antara lain, jjambu, paprika, kiwi, stroberi, jeruk, dan pepaya. Sementara pangan yang tinggi akan Zinc, di antaranya kerang, daging sapi, ayam, dan tahu.
Menurut Gia, konsumsi suplementasi diperlukan apabila asupan nutrisi yang diperoleh dari pangan yang dikonsumsi belum mencukupi. Konsumsi suplementasi pun sebaiknya rutin sehingga sebaiknya dipilih yang mudah untuk diminum.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, masyarakat juga perlu menyadari secara pasti kondisi kesehatannya ketika sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Seseorang bisa menjalani isolasi mandiri apabila ia tidak memiliki gejala. Jika ada gejala pun harus dipastikan hanya bergejala ringan dan tidak disertai sesak.
”Jika ada sesak napas dan saturasi oksigen kurang dari 94 persen, dipastikan pasien tersebut harus dirawat di rumah sakit. Koordinasi dengan tenaga kesehatan sangat penting karena yang bisa menentukan seseorang bisa menjalani isolasi mandiri atau tidak adalah tenaga kesehatan,” tuturnya.
Banyak hal perlu diperhatikan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Selain kelayakan tempat tinggal yang memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi mandiri, konsumsi obat dan sauplemen serta nutrisi harian juga amat penting. Hal ini diperlukan agar imunitas tubuh bisa meningkat.
Syarat isolasi mandiri
Nadia mengatakan, pasien yang menjalani isolasi mandiri harus ditempatkan di ruang tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik. Selain itu, pasien juga harus dijauhkan dari ruangan yang digunakan oleh anggota keluarga yang lain. Apabila memungkinkan, penggunaan kamar mandi dan toilet juga perlu dipisahkan.
Pakaian, seprai, dan handuk yang digunakan oleh pasien sebaiknya dicuci menggunakan mesin cuci dengan suhu air 60-90 derajat celsius dan deterjen. Ketika mencuci juga disarankan menggunakan sarung tangan.
Permukaan yang ada di sekitar pasien perlu dibersihkan secara rutin dengan menggunakan sabun atau deterjen rumah tangga. Larutan NaOCl 0,5 persen juga bisa digunakan. Toilet dan kamar mandi, termasuk pada permukaan yang ada di ruang tersebut, juga harus dibersihkan.
Koordinasi dengan tenaga kesehatan sangat penting karena yang bisa menentukan seseorang bisa menjalani isolasi mandiri atau tidak adalah tenaga kesehatan.
Nadia menuturkan, sekitar 65 persen dari kasus aktif yang tercatat dari kasus positif Covid-19 merupakan pasien yang menjalani isolasi mandiri. Pemantauan pun sangat penting dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi pasien isolasi mandiri.
Selama ini, keterlambatan penanganan disebabkan karena pasien yang menjalani isolasi mandiri tidak segera melakukan rujukan ke rumah sakit saat gejala muncul.
”Pasien harus segera melapor jika muncul gejala. Proaktif untuk menghubungi hotline Covid-19 atau fasilitas kesehatan terdekat. Apabila ada keluhan dan merasa sakit sedang, terutama sesak napas dan sangat lemas, hubungi rumah sakit ataupun ambulans untuk segera dibawa ke IGD,” tuturnya.