Waspadai cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Kalimantan Barat pada 7-10 Agustus 2021. Selain hujan dengan intensitas ekstremataupun lebat, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi peningkatan tinggi muka air laut.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah beberapa hari lebih banyak mengalami panas, masyarakat yang tinggal di wilayah Kalimantan Barat perlu mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan petir dan angin kencang. Meski begitu, hujan yang turun di wilayah ini diharapkan dapat meredam munculnya titik panas baru.
Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Nanda Alfuadi, menyampaikan, potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Kalimantan Barat bisa berupa hujan dengan intensitas ekstrem dan hujan lebat yang disertai dengan potensi kilat, petir, ataupun angin kencang. Pada periode 7-10 Agustus 2021, diperkirakan mulai berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat.
”Hujan badai umum terjadi ketika di suatu wilayah terbentuk awan hujan setelah wilayah tersebut mengalami kondisi cuaca cerah dalam beberapa hari. Waktu yang perlu diwaspadai adalah pada kisaran siang hingga jelang malam hari,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Ia menambahkan, masyarakat juga perlu waspada akan potensi peningkatan tinggi muka air laut karena adanya potensi pasang di pesisir Kalimantan Barat. Apabila hujan dengan intensitas lebat di wilayah pesisir terjadi bersamaan dengan pasang air laut, potensi banjir rob juga perlu diwaspadai.
Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Nanang Buchori dalam siaran pers menyampaikan, periode puncak pasang air laut di sekitar Kota Pontianak akan terjadi mulai tanggal 7 Agustus 2021. Untuk wilayah Kendawangan, Kabupaten Ketapang, pasang air laut diperkirakan sudah mulai mencapai maksimum pada 6 Agustus 2021. Pasang maksimum ini masih akan berlangsung hingga 10 Agustus 2021, khususnya pada malam hari.
”Masyarakat di pesisir barat Kalimantan Barat hendaknya mewaspadai potensi terjadinya genangan karena pada periode 7-10 Agustus 2021 diperkirakan mulai berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat,” tuturnya.
Meski demikian, Nanda mengatakan, hujan yang turun di Kalimantan Barat ini diharapkan dapat meredam munculnya titik panas baru di Kalimantan Barat. Berdasarkan pemantauan dan pengamatan BMKG, hujan dengan intensitas ringan kerap terjadi di Kalimantan Barat, tetapi jumlah curah hujan masih sangat rendah.
Masyarakat di pesisir barat Kalimantan Barat hendaknya mewaspadai potensi terjadinya genangan karena pada periode 7-10 Agustus 2021 diperkirakan mulai berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat.
Hal ini yang menyebabkan adanya titik panas (hotspot) yang kemungkinan juga merupakan titik api di wilayah Kalimantan Barat. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada akan kebakaran hutan dan lahan. Pada 7 Agustus 2021 masih berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah di Kalimantan Barat sehingga masyarakat sebaiknya tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
”Tidak hanya Kalimantan Barat, dalam tiga hari ke depan masyarakat perlu waspada akan potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah lain, seperti Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara dan Papua,” tuturnya.