Indonesia memiliki macan dahan yang dilindungi, bahkan ada jenis yang satu-satunya di dunia. Macan dahan itu hidup di Kalimantan dan Sumatra.
Oleh
Subur Tjahjono
·3 menit baca
Setiap tanggal 4 Agustus, para aktivis konservasi memperingati Hari Macan Dahan Sedunia (World Clouded Leopard Day) sebagai penanda perlindungan satwa liar tersebut. Indonesia juga memiliki macan dahan yang dilindungi, bahkan ada jenis yang satu-satunya di dunia.
Pemerintah melindungi macan dahan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Dalam klasifikasi dunia satwa, macan dahan adalah mamalia yang masuk dalam keluarga kucing (Felidae). Jenis macan dahan yang disebut pada lampiran peraturan itu adalah Neofelis nebulosa diardi.
Sebelum tahun 2007, spesies macan dahan disebut Neofelis nebulosa yang hidup di benua Asia, termasuk di Asia Tenggara. Pada 15 Maret 2007, situs berita sains, Science Daily, memberitakan pengumuman baru spesies macan dahan yang hidup di Pulau Kalimantan dan Sumatra.
Satwa liar yang hidup di hutan hujan di dua pulau di Indonesia ini awalnya dianggap sebagai spesies yang sama dengan yang ditemukan di daratan Asia Tenggara lainnya.
Hasil penelitian genetik dengan jelas menunjukkan bahwa macan dahan Kalimantan dan Sumatra harus dianggap sebagai spesies yang terpisah.
“Hasil penelitian genetik dengan jelas menunjukkan bahwa macan dahan Kalimantan dan Sumatra harus dianggap sebagai spesies yang terpisah,” kata Stephen O\'Brien, Kepala Laboratorium Keanekaragaman Genom, Institut Kanker Nasional, Amerika Serikat, seperti dikutip Science Daily.
Selain pembuktian secara genetik, corak bulu juga berbeda. Spesies macan dahan baru umumnya lebih gelap dari spesies macan dahan daratan. “Luar biasa bahwa tidak ada yang pernah memperhatikan perbedaan ini,” tutur Andrew Kitchener, peneliti dari Departemen Ilmu Pengetahuan Alam, Museum Nasional Skotlandia.
Spesies baru macan dahan ini disebut Neofelis nebulosa diardi atau cukup Neofelis diardi. Dalam pemberitaan harian Kompas, macan dahan cukup banyak diberitakan. Ada puluhan berita yang menyinggung tentang macan dahan sejak harian Kompas terbit 27 Juni 1965.
Namanya pun macam-macam seperti harimau dahan, harimau daun, rimau dahan, atau rimau daun. Nama macan dahan lebih tepat menggambarkan spesies kucing besar ini untuk membedakannya dengan harimau (Pantera tigris).
Foto-foto macan dahan juga ada beberapa di harian Kompas. Namun, foto-foto mereka adalah foto-foto menyedihkan. Foto macan dahan di harian Kompas edisi 4 Mei 2017 halaman 14 menunjukkan seorang dokter hewan memeriksa seekor macan dahan yang kritis di Klinik Hewan Dinas Peternakan Sumatera Barat, di Padang, Rabu, 3 Mei 2017.
Macan dahan diselamatkan warga karena terimpit batu di hutan kawasan Sikinjang Sirukam, Kabupaten Solok, pada Senin, 1 Mei 2017. Macan itu mengalami dehidrasi dan gangguan pencernaan.
Harian Kompas edisi 21 Februari 2019 menunjukkan seekor macan dahan tergolek lemah. Macan dahan itu masuk permukiman sehingga ditangkap warga Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Handi Nasoka, Rabu (20/2/2019), menjelaskan, macan dahan tersebut berkeliaran dan ditangkap warga Kelurahan Pahandut Seberang, Selasa, 19 Februari 2019. Macan itu memangsa seekor kucing.
“Kemungkinan habitatnya di dekat situ. Lokasi itu dikelilingi hutan sekunder dan ada sungai. Saat hujan terendam air,” kata Handi.
Foto macan dahan yang muncul di Sumbar dan Kalteng itu mengkonfirmasi data yang disampaikan berita Science Daily 15 Maret 2007. Dalam berita disebutkan, sebanyak 5.000 - 11.000 ekor macan dahan diperkirakan hidup di Kalimantan. Jumlahnya di Sumatra bisa berkisar antara 3.000 hingga 7.000 ekor.
Perkembangan populasinya tidak pasti. Data yang diberitakan harian Kompas edisi 29 Maret 2010 menyebutkan, Para peneliti dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, mencatat populasi macan dahan diperkirakan 5.000-11.000 ekor, masih sama dengan perkiraan tahun 2007.
Meskipun jumlahnya diperkirakan masih ribuan ekor, Hari Macan Dahan Sedunia 4 Agustus menjadi pengingat untuk menjaga habitat hidup mereka di hutan-hutan tidak terganggu.