Anak Malanutrisi Berisiko Lebih Parah jika Terinfeksi Covid-19
Hasil riset memperkuat kaitan imunitas dan risiko Covid-19. Hal ini berdasarkan penelitian terbaru yang menunjukkan malanutrisi menyebabkan tingkat kekebalan lebih rendah sehingga lebih berisiko saat terkena Covid-19.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
NEW YORK, KAMIS — Orang dewasa dan anak-anak dengan Covid-19 yang memiliki riwayat kekurangan gizi berisiko lebih tinggi mengalami keparahan jika terpapar Covid-19. Hal ini karena malanutrisi menghambat berfungsinya sistem kekebalan tubuh.
Kaitan antara malanutrisi dan Covid-19 ini dipublikasikan dalam Scientific Reports jurnal Nature pada 22 Juli 2021. Kajian ditulis oleh Alec Kurtz dari Albany Medical College, New York, sedangkan kajian dipimpin oleh Louis Ehwerhemuepha dari Schmid College of Science, Chapman University.
Louis Ehwerhemuepha dan tim meneliti hubungan antara diagnosis malanutrisi dan keparahan Covid-19 menggunakan catatan medik untuk 8.604 anak-anak dan 94.495 orang dewasa (lebih tua dari 18 tahun) yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 di Amerika Serikat antara Maret dan Juni 2020. Pasien dengan diagnosis malanutrisi antara 2015 dan 2019 dibandingkan dengan yang tidak pernah alami persoalan nutrisi.
Yang menyedihkan lagi, yang paling banyak meninggal ini adalah anak balita di atas 50 persen dan 30 persen ini adalah anak 10-18 tahun. (Arman Pulungan)
Dari 520 (6 persen) anak dengan Covid-19 berat, 39 (7,5 persen) memiliki riwayat gizi buruk dibandingkan dengan 125 (1,5 persen) dari 7.959 (98,45 persen) anak dengan Covid-19 ringan. Dari 11.423 (11 persen) orang dewasa dengan Covid-19 berat, 453 (4 persen) memiliki riwayat malanutrisi dibandingkan dengan 1.557 (1,8 persen) dari 81.515 (98,13 persen) orang dewasa dengan Covid-19 ringan.
Kajian juga menemukan, anak-anak yang lebih tua dari lima tahun dan orang dewasa berusia 18 hingga 78 tahun dengan diagnosis malanutrisi sebelumnya memiliki peluang lebih tinggi terkena Covid-19 parah. Hal ini jika dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat malanutrisi pada kelompok usia yang sama.
Anak-anak di bawah lima tahun dan orang dewasa berusia 79 tahun ke atas ditemukan memiliki peluang lebih tinggi terkena Covid-19 parah jika mereka tidak kekurangan gizi dibandingkan dengan anak-anak pada usia yang sama yang kekurangan gizi.
Pada anak-anak, ini mungkin karena kurangnya data medis untuk anak balita. Risiko Covid-19 parah pada orang dewasa dengan dan tanpa malanutrisi terus meningkat seiring bertambahnya usia di atas 79 tahun.
Para penulis menyarankan bahwa intervensi kesehatan masyarakat bagi mereka yang berisiko tinggi kekurangan gizi dapat membantu mengurangi kemungkinan Covid-19 parah yang lebih tinggi dalam kelompok ini. Peneliti menduga, malanutrisi menyebabkan tingkat kekebalan lebih rendah sehingga lebih berisiko saat terkena Covid-19.
Anak di Indonesia
Seperti diketahui, kematian pasien Covid-19 pada anak di Indonesia termasuk sangat tinggi. Dalam diskusi daring yang disiarkan di kanal Youtube Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada 26 Juni 2021, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Arman Pulungan menyebutkan, setiap minggu ada dua anak yang meninggal karena Covid-19.
Anak-anak yang paling banyak meninggal adalah kelompok anak balita, yakni di atas 50 persen. ”Yang menyedihkan lagi, yang paling banyak meninggal ini adalah anak balita di atas 50 persen dan 30 persen ini adalah anak 10-18 tahun,” ujarnya.
Dalam pernyataannya pada pada 21 Juli disebutkan, kematian anak karena Covid-19 di Indonesia dalam tiga minggu terakhir meningkat mencapai lebih 100 anak per minggu. Data menunjukkan, sebagian besar korban pada anak ini, memiliki komorbid, seperti obesitas dan tuberkulosis (TBC).
Mengacu pada data tersebut, Arman mengingatkan untuk anak-anak dijaga nutrisi dan aktivitas fisiknya sehingga tidak mengalami obesitas. Sementara untuk TBC seharusnya bisa diobati. Kemudian, menjadi penting untuk yang terpapar segera diperiksa sehingga bisa cepat mendapat pengobatan. Seperti diketahui, obesitas merupakan salah satu bentuk dari malanutrisi.