logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiAnak dalam Intaian Kematian...
Iklan

Anak dalam Intaian Kematian akibat Pneumonia

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak. Deteksi dini dan penanganan cepat diperlukan untuk mencegah kondisi perburukan akibat pneumonia. Hal itu mesti disertai imunisasi.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IO39DgDaglukK_zYMkDS3cjbXbg=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_13418715_137_0.jpeg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Betumpal (1,5 tahun), bayi dari kelompok Orang Rimba di wilayah Terab, Batanghari, diduga mengalami gizi buruk. Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, Jambi, Jumat (10/4). memeriksa berat badan penderita bronkopneumonia atau radang paru ini hanya 7,5 kilogram.

JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 memperberat kondisi pneumonia pada anak. Selain risiko perburukan yang tinggi, akses ke fasilitas kesehatan yang terbatas membuat penanganan jadi terhambat. Karena itu, pemahaman masyarakat untuk mendeteksi tanda dan gejala pneumonia sejak dini amat penting.

Kementerian Kesehatan mencatat, kasus pneumonia pada anak usia 0-5 tahun diperkirakan meningkat pada 2020 sebesar 890.151 kasus dibandingkan pada 2019 sebesar 885.482 kasus. Namun, kasus pneumonia yang terdeteksi justru menurun 33,9 persen dibandingkan pada 2019 yang sebesar 468.392 kasus menjadi 309.843 kasus. Angka kematian yang tercatat juga menurun dari 550 pada 2020 menjadi 498 kasus pada 2019.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000