Badan POM menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Moderna demi mengatasi pandemi Covid-19. Vaksin berbasis mRNA ini ditujukan bagi warga berusia lebih dari 18 tahun dengan dua kali injeksi pada rentang sebulan.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 Moderna. Ini merupakan vaksin berbasis mRNA pertama yang mendapat izin penggunaan di Indonesia, melengkapi empat vaksin lain yang sudah ada.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, dalam pertemuan pers secara daring pada Jumat (2/7/2021), mengatakan, berdasarkan uji klinis fase ketiga, vaksin Moderna memiliki efikasi 94,1 persen untuk kelompok masyarakat usia 18-65 tahun dan efikasi 84,6 persen untuk usia di atas 65 tahun.
”Penerbitan EUA (izin penggunaan darurat) ini untuk merespons kebutuhan vaksin yang sangat tinggi dan upaya pemerintah dalam memperluas cakupan akses vaksin dengan intensitas program vaksinasi nasional,” kata Penny.
Pemerintah akan menerima bantuan 4 juta dosis vaksin Moderna dalam bentuk hibah dari Amerika Serikat melalui Covax.
Berdasarkan data hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan Badan POM, vaksin berbasis mRNA ini diperuntukkan untuk orang dengan usia 18 tahun ke atas dengan injeksi dua kali penyuntikan dalam rentang waktu satu bulan. ”Secara umum, keamanan vaksin bisa ditoleransi dengan grade keparahan 1 dan 2, paling sering nyeri, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot sendi. Profil keamanan usia dewasa di atas dan di bawah 60-an mirip,” katanya.
Penny menambahkan, vaksin ini juga bisa diberikan pada populasi dengan komorbid atau penyakit penyerta, yaitu sakit paru kronis, jantung, diabetes, liver, dan HIV. ”Vaksin ini tidak diperuntukkan bagi anak-anak usia di bawah 18 tahun,” katanya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021), mengatakan, pemerintah akan menerima bantuan 4 juta dosis vaksin Moderna dalam bentuk hibah dari Amerika Serikat melalui Covax, konsorsium global untuk mempercepat vaksinasi di bawah koordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan adanya vaksin Moderna ini, kini BPOM sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac yang dibuat di China, Sinovac yang diproduksi Biofarma, Sinopharm, dan AstraZeneca.
Selain itu, menurut Menkes, pemerintah juga akan menerima 2,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk hibah dari Pemerintah Jepang. Saat ini, 998.400 dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Jepang telah tiba. Negara lain yang berencana mendonasikan vaksin ke Indonesia yaitu Australia.
Distribusi dan penyimpanan
Penny mengatakan, vaksin Moderna ini merupakan vaksin mRNA pertama yang bakal digunakan di Indonesia dan memiliki teknologi penyimpanan berbeda. Jika vaksin lain, termasuk AstraZeneca, hanya membutuhkan suhu penyimpanan 2-8 derajat celsius, Moderna membutuhkan suhu penyimpanan minus 24 derajat celsius.
”Karena vaksin ini diterima melalui Covax, mereka memberikan bantuan bersamaan teknologi penyimpanan dan distribusinya. Ini memang butuh penyimpanan tertentu,” katanya.
Penny menambahkan, Indonesia kemungkinan juga akan kedatangan jenis-jenis vaksin mRNA lain, termasuk Pfizer, yang juga membutuhkan penyimpanan di suhu rendah. ”Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan masuk,” katanya.