Pesawat VSS Unity Dapat Izin Terbangkan Penumpang ke Luar Angkasa
Pesawat roket Virgin Spaceship (VSS) Unity buatan perusahaan Virgin Atlantic mengantongi izin untuk menerbangkan penumpang ke tepian luar angkasa. Penumpang akan merasakan sensasi tanpa bobot.
Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
·4 menit baca
KOMPAS/VIRGIN GALACTIC
Pesawat Virgin Spaceship (VSS) Unity yang baru dilepaskan dari pesawat induk yang menerbangkannya pada ketinggian 15 kilometer dari Bumi, Virgin Mothership (VMS) Eve, menyalakan roket pendorongnya. Roket ini akan membawa VSS Unity ke ruang sub-orbital pada ketinggian sekitar 90 kilometer untuk beberapa saat. Setelah itu, pesawat akan kembali ke Bumi.
Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) memberikan izin kepada pesawat roket Virgin Spaceship (VSS) Unity buatan perusahaan Virgin Atlantic menerbangkan penumpang ke tepian luar angkasa. Dengan pesawat yang terbang pada ketinggian 90 kilometer tersebut, penumpang sudah bisa merasakan keadaan tanpa beban dan melihat lengkungan Bumi.
Saat ini, sudah ada sekitar 600 orang yang mendaftarkan diri dan membayarkan sejumlah deposit untuk bisa terbang menggunakan pesawat tersebut. Mereka adalah sejumlah orang kaya dunia, termasuk sejumlah bintang film dan penyanyi top dunia. Mereka akan diterbangkan dari Bandar Antariksa Amerika yang ada di tengah gurun pasir New Mexico, Amerika Serikat.
Penerbangan ke tepian luar angkasa ini juga disebut penerbangan sub-orbital. Penerbangan ini berarti bahwa pesawat yang digunakan sudah mencapai luar angkasa, tetapi lintasan terbang pesawat akan memotong atmosfer atau permukaan wilayah yang masih terpengaruh gaya gravitasi Bumi. Itu berarti, pesawat tersebut tidak akan sampai mengorbit Bumi walau sudah ada di luar angkasa.
Izin tersebut diberikan FAA kepada pesawat VSS Unity pada Jumat (25/6/2021) setelah pesawat tersebut menjalani uji terbang pada 22 Mei 2021. Izin penerbangan luar angkasa komersial itu merupakan pembaharuan karena sebelumnya pesawat itu hanya memiliki izin untuk melakukan uji terbang, belum untuk mengangkut penumpang.
Pimpinan Eksekutif Tertinggi Virgin Galactic Michael Colglazier kepada
BBC mengatakan, ”Kami sangat senang dengan hasil uji terbang terbaru ini karena mencapai hasil seperti yang kami inginkan.” Pesawat berhasil terbang dengan sempurna serta dengan tingkat keamanan yang tinggi.
KOMPAS/VIRGIN GALACTIC
Pesawat Virgin Spaceship (VSS) Unity saat menjalani uji terbang ketiganya pada 22 Mei 2021. Foto ini menunjukkan VSS Unity saat berada di atas wilayah New Mexico, Amerika Serikat.
Dengan izin terbaru ini, Virgin Galactic akan melakukan uji terbang berawak penuh yang direncanakan dilakukan pada musim panas tahun 2021 ini. Dalam uji berawak tersebut, pesawat akan membawa empat karyawan Virgin Galactic, termasuk dua pilot yang mengendalikan penerbangan. Uji ini untuk persiapan penerbangan komersial penuh.
Kami sangat senang dengan hasil uji terbang terbaru ini karena mencapai hasil seperti yang kami inginkan.
Setelah uji terbang berawak penuh itu, pemilik Virgin Galactic yang juga miliarder Inggris, Sir Richard Branson, direncanakan terbang mengendarai VSS Unity. Penerbangan itu sekaligus menandai kesiapan penuh Unity untuk membawa penumpang komersial ke tepian luar angkasa.
Berdasarkan spekulasi yang beredar, rencana terbang Branson itu akan dilakukan pada 4 Juli 2021 guna mendahului rencana terbang pendiri Amazon, Jeff Bezos, yang juga berencana terbang ke tepi luar angkasa dengan sistem roketnya sendiri pada 20 Juli 2021.
Setelah itu, VSS Unity direncanakan terbang dengan mengangkut sejumlah tentara Angkatan Udara Italia membawa muatan khusus untuk menjalankan beberapa percobaan terkait gaya gravitasi mikro. Baru setelah itu, pesawat akan benar-benar membawa penumpang komersial.
Penerbangan unik
Konsep VSS Unity sebagai pesawat bermesin roket yang akan digunakan untuk menerbangkan manusia ke tepian luar angkasa itu pertama kali diumumkan Virgin Galactic pada 2004. Ketika itu, pesawat ini ditargetkan bisa beroperasi penuh pada 2007. Nyatanya, mengembangkan teknologi lebih sulit dari yang dibayangkan pengusaha.
Seperti dikutip dari Space, pesawat ini bisa membawa hingga enam penumpang dan dua pilot. Hal yang membedakan pesawat ini dengan pesawat lain adalah proses terbangnya.
Pertama, VSS Unity akan dibawa terbang oleh pesawat khusus bernama WhiteKnightTwo. Pada ketinggian sekitar 15 kilometer, VSS Unity akan dilepaskan hingga jatuh bebas. Selanjutnya, roket pendorong VSS Unity akan dihidupkan dan akan membawa pesawat terbang menuju ruang suborbital. Setelah itu, pesawat ini akan kembali mendarat ke Bumi pada landasan khsusus yang juga telah disiapkan.
KOMPAS/VIRGIN GALACTIC
Pesawat Virgin Mothership (VMS) Eve membawa pesawat Virgin Spaceship (VSS) Unity di bagian tengah pesawat. VMS Eve akan membawa VSS Unity sampai pada ketinggian sekitar 15 kilometer di atas Bumi. Selanjutnya, VSS Unity akan dilepaskan dan roket pendorongnya akan membawa VSS Unity menuju ruang sub-orbital di ketinggian sekitar 90 kilometer dari Bumi.
Sejauh ini, VSS Unity telah melakukan tiga kali uji terbang ke ruang sub-orbital. Penerbangan pertama pada Desember 2018 dan penerbangan kedua pada Februari 2019 dilakukan dengan pesawat lepas landas Bandar Udara dan Antariksa Mojave, California, AS, yang terletak di dekat lokasi pabrik The Spaceship Company, perusahaan manufaktur anak perusahaan Virgin Galactic.
Namun, penerbangan ketiga pada Mei 2021 sudah dilakukan dari Bandar Antariksa Amerika di New Mexico, AS, yang merupakan pusat komersial perusahaan Virgin Galactic.
Pada penerbangan pertama dan ketiga, satu-satunya penumpang pesawat Unity adalah sang pilot. Sementara pada penerbangan kedua selain membawa dua pilot, ada kepala instruktur antariksawan Virgin Galactic, Beth Moses, yang duduk di kursi penumpang.
Selanjutnya, setelah tiga penerbangan berikutnya, termasuk yang akan menerbangkan Branson, VSS Unity baru akan benar-benar membawa penumpang komersial, menerbangkan penumpang yang membayarnya. Untuk saat ini, harga yang ditawarkan untuk merasakan sensasi terbang suborbital itu mencapai 250.000 dollar AS per penumpang atau sekitar Rp 3,5 miliar dengan kurs Rp 14.000 per dollar.
Dengan uang sebesar tersebut, penumpang akan merasakan sensasi tanpa bobot selama beberapa menit dan melihat garis lengkung Bumi dalam balutan gelapnya luar angkasa.
Namun, Virgin Galactic bukanlah satu-satunya perusahaan yang menawarkan perjalanan ke ruang sub-orbital. Blue Origin, perusahaan milik pendiri Amazon, Jeff Bezos, juga tengah mengembangkan sistem kapsul roket yang dinamai New Shepard.
Roket ini dijadwalkan melakukan penerbangan luar angkasa berawak pertamanya pada 20 Juli 2021 yang membawa Jeff Bezos dan saudaranya, Mark Bezos, dan pemenang lelang terbang yang telah membayar sebesar 28 juta dollar AS atau sekitar Rp 392 miliar.
Namun, hingga kini belum diumumkan siapa orang yang memenangi lelang tersebut. Demikian pula harga tiket normalnya yang dipatok walau diyakini jauh lebih kecil dari 28 juta dollar AS.