Alternatif Pemeriksaan Covid-19 dengan Tes Antigen Elecsys
Ketersediaan alat tes antigen dengan metode yang beragam diharapkan bisa meningkatkan tingkat pemeriksaan Covid-19 di Indonesia yang saat ini masih rendah.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tes usap antigen Elecys bisa menjadi alternatif pemeriksaan Covid-19 di masyarakat. Pemeriksaan dengan metode ini diklaim memiliki tingkat sensitivitas dan spesifitas yang tinggi. Penggunaan tes ini juga diharapkan dapat mendukung perluasan pemeriksaan yang kini masih terbatas.
Dokter spesialis patalogi klinik Siloam Hospitals Surabaya, Diane Lukito, di Jakarta, Kamis (3/6/2021), menyampaikan, tes usap antigen Elecys merupakan metode tes yang memiliki tingkat sensitivitas 94,5 persen dan spesifitas sampai 99,9 persen. Hasil itu bisa didapatkan dengan CT value kurang dari 30 sehingga tes ini diklaim mampu mendeteksi lebih akurat dengan jumlah virus lebih rendah daripada tes antigen biasa.
”Harapannya, tes ini mengurangi potensi hasil negatif palsu (false negative) ataupun positif palsu (false positive). Tes berbasis laboratorium dengan metode Eclia (electro chemiluminescence immuno assay) ini dilakukan secara otomatisasi sehingga pembacaan hasilnya tidak bergantung pada kejelian petugas,” tuturnya.
Diane menuturkan, pemeriksaan dengan antigen paling baik dilakukan pada tujuh hari setelah gejala muncul. Di waktu ini, jumlah virus yang ada paling banyak sehingga pemeriksaan menjadi lebih baik. Meski pemeriksaan dengan tes antigen Elecsys ini cukup akurat, pemeriksaan lanjutan dengan tes reaksi berantai polimerase (PCR) tetap dibutuhkan.
Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Caroline Riady menyampaikan, adanya tes antigen Elecsys ini diharapkan dapat mendorong perluasan tes Covid-19 di Indonesia. Saat ini, jumlah pemeriksaan pada populasi di Indonesia masih minim jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Keterbatasan alat pemeriksaan menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Harapannya, tes ini mengurangi potensi hasil negatif palsu (false negative) ataupun positif palsu (false positive).
Di samping itu, kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan juga cukup menyulitkan pengiriman sampel yang akan diperiksa sehingga membutuhkan banyak fasilitas pemeriksaan.
Caroline mengatakan, penyediaan fasilitas tes antigen Elecsys diharapkan dapat mendukung perluasan pemeriksaan itu. Masyarakat bisa mengaksesnya di semua rumah sakit Siloams yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.
Country Manager Diagnostics Roche Indonesia Ahmed Hassan menuturkan, tes antigen Elecsys yang dikembangkan oleh Roche bisa turut membantu upaya Indonesia untuk meningkatkan pelacakan, pemeriksaan, dan isolasi dalam pengendalian pandemi Covid-19. Kerja sama dengan berbagai pihak dibutuhkan agar penanganan pandemi bisa lebih optimal.
”Sejak awal, kami terus bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan, pemerintah, juga organisasi kesehatan untuk memastikan bahwa semua orang bisa mengakses pemeriksaan Covid-19 dengan baik. Selain itu, masyarakat juga perlu dipastikan bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” ucapnya.
Tes antigen Elecsys ini telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada awal Desember 2020.