Bibit Siklon Tropis di Samudra Pasifik Berpotensi Memicu Hujan Lebat
Hujan lebat di sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan. Bahkan, beberapa wilayah perlu waspada kemungkinan terjadinya banjir.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bibit siklon tropis tumbuh di Samudra Pasifik barat daya, di sebelah timur-tenggara Filipina. Pada saat yang sama, aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby tumbuh di atas wilayah Indonesia. Kombinasi ini berpotensi memicu hujan lebat di sejumlah wilayah di Indonesia hingga sepekan mendatang.
Peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia ini disampaikan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, Senin (31/5/2021).
Pusat tekanan rendah di Samudra Pasifik yang diberi nama sistem 04W ini berada di koordinat 5,9 Lintang Utara dan 133,1 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 30 knot atau 56 kilometer per jam dan tekanan udara minimum mencapai 1004 hPa.
Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca Himawari-8, teridentifikasi aktivitas awan konvektif yang signifikan dan presisten dalam enam jam terakhir di sekitar Sistem 04W. ”Pergerakan Sistem 04W menunjukkan ke arah barat hingga barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis,” sebut Guswanto.
Guswanto menambahkan, analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan adanya aktivitas gelombang Kelvin di sekitar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua bagian utara. Sementara gelombang Rossby Ekuatorial aktif di sekitar wilayah Jawa dan Samudra Pasifik sebelah timur Filipina.
Kondisi tersebut memicu perlambatan dan belokan angin di beberapa wilayah yang memicu pembentukan potensi awan hujan sehingga dapat menimbulkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat. Potensi hujan sedang hingga lebat pada 1 Juni 2021 terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sementara pada 2-4 Juni 2021, daerah yang berpeluang hujan di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Pergerakan Sistem 04W menunjukkan ke arah barat hingga barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis.
Sementara pada tanggal 5-7 Juni 2021, hujan berpeluang terjadi di Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak banjir dengan kategori waspada, berpeluang terjadi hingga dua hari mendatang di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua. Adapun wilayah berpotensi terdampak dengan skala kabupaten hingga kecamatan dapat diakses di laman https://signature.bmkg.go.id.
Wilayah Jabodetabek
Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, hujan masih berpeluang terjadi di sebagian wilayah Jabodetabek hingga pertengahan bulan Juni 2021 walaupun secara akumulatif sudah rendah. ”Dari monitoring dan analisis hujan Jabodetabek, umumnya wilayah ini dalam dua pekan terakhir masih mendapatkan hujan cukup sering dengan intensitas yang bervariasi,” katanya.
Siswanto menambahkan, seharusnya wilayah ini sedang berada pada peralihan musim menuju musim kemarau. Namun, kehadiran gelombang atmosfer masih membuat kondisi cukup basah hingga hari-hari ini.
Berdasarkan perkiraan musim kemarau BMKG, lanjutnya, Jakarta Timur, Jakarta Selatan bagian selatan, Tangerang Selatan, Lebak, Depok, dan sebagian Bogor baru masuk musim kemarau pada akhir Mei hingga pertengahan Juni. Sementara di Cilegon, Serang, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan bagian utara, dan Jakarta Timur bagian barat diprediksi memasuki musim kemarau pada dasarian 1-3 bulan Mei. Adapun Serang Timur, Tangerang bagian utara, Jakarta bagian utara, Bekasi, dan Karawang utara diprediksi sudah masuk musim kemarau mulai akhir Maret hingga pertengahan April.