Fasilitas Kesehatan Bersiap Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19
Fasilitas kesehatan di Indonesia harus mulai bersiap mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang indikasi awalnya sudah terlihat di sejumlah provinsi.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mobilitas masyarakat yang mulai meningkat menjelang libur Lebaran seturut dengan bertambahnya kasus penularan Covid-19 yang dilaporkan di sejumlah daerah. Selain memperketat pengawasan, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan, terutama di fasilitas kesehatan yang menangani kasus Covid-19.
Ketua Kompartemen Jaminan Kesehatan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Perssi) Daniel Budi Wibowo, saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (8/5/2021), mengatakan, pasien aktif Covid-19 yang dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan mulai meningkat. Karena itu, seluruh fasilitas kesehatan perlu bersiap mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus.
”Di beberapa daerah sudah ada peningkatan kasus aktif, seperti di Sumatera Utara dan Aceh. Fasilitas isolasi rumah sakit tetap siaga dan siap untuk ditambah kapasitasnya apabila situasi yang tidak diharapkan terjadi,” katanya.
Ia mengatakan, kewaspadaan ini juga perlu dilakukan setelah sejumlah negara melaporkan mutasi virus Sars-CoV-2 semakin luas menyebar sehingga penularan pun turut meluas. Sejumlah mutasi virus pun telah ditemukan di Indonesia, bahkan sudah terjadi penularan lokal.
Di beberapa daerah sudah ada peningkatan kasus aktif, seperti di Sumatera Utara dan Aceh. Fasilitas isolasi rumah sakit tetap siaga dan siap untuk ditambah kapasitasnya apabila situasi yang tidak diharapkan terjadi.
Juru Bicara Satuan Tugas Penangan Covid-19 Wiku Bakti Adisasmito menuturkan, penyebab adanya peningkatan kasus di sejumlah daerah belum diketahui secara pasti. Secara umum, peningkatan kasus biasanya terjadi karena kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan yang mulai mengendur. Selain itu, peningkatan ini juga bisa disebabkan oleh adanya kegiatan yang menimbulkan kerumuman.
Dampak dari kerumunan ataupun penurunan kepatuhan protokol kesehatan biasanya baru bisa dilihat setelah dua sampai tiga pekan kemudian. Karena itu, laporan kenaikan kasus saat ini merupakan akibat dari kondisi yang terjadi dua pekan sebelumnya.
”Pemerintah pusat dan daerah selalu berkoordinasi terkait peningkatan kasus. Ditingkatkan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatannya juga selalu standby terhadap kemungkinan lonjakan pasien atau kasus,” tutur Wiku.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, kasus positif Covid-19 baru bertambah sebanyak 6.130 kasus dengan 179 kasus meninggal. Selain itu, kasus aktif juga bertambah sebanyak 457 kasus sehingga total kasus aktif ataupun kasus yang masih harus dirawat kini menjadi 99.003 kasus.
Per 6 Mei 2021, setidaknya ada lima provinsi yang melaporkan peningkatan kasus Covid-19 dalam empat minggu terakhir, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tengah. Peningkatan kasus ini sejalan dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan, terutama dalam menghindari kerumunan dan tetap menjaga jarak.
Secara terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk menunda mudik Lebaran tahun ini. Aktivitas mudik memicu terjadinya penularan kasus karena adanya mobilitas yang tinggi.
”Jadi, mohon maaf yang punya niat mudik tidak bisa terlaksana pada tahun ini. Mohon bersabar karena ini keputusan politik negara dan juga tidak mudah untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” katanya.