logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiCukai Rokok Belum Optimal...
Iklan

Cukai Rokok Belum Optimal Dimanfaatkan

Pemanfaatan pendapatan negara dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau belum mampu menekan prevalensi perokok pemula. Karena itu, alokasi penggunaan pendapatan negara tersebut mesti lebih tepat sasaran dan efektif.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4MjBhuhtUyoDHNmRZjDLbkLhCAc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Ff61dab78-f026-4727-8907-521e5dd8611b_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga melintasi mural bahaya rokok di Jalan Lontar, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (13/12/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Pemanfaatan pendapatan negara dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau untuk penanganan kesehatan di Indonesia masih belum optimal. Padahal, pendapatan negara tersebut bisa digunakan untuk menekan prevalensi perokok pemula.

Direktur Dana Transfer Umum Direktorat Jenderal Perimbangan Keuanganan Kementerian Keuangan Adriyanto, di Jakarta, Kamis (29/4/2021), mengatakan, cukai hasil tembakau yang diperoleh pada tahun 2019 mencapai Rp 7 triliun. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya sudah dimanfaatkan untuk penanganan kesehatan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000