logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiEvaluasi Proyek Eksplorasi...
Iklan

Evaluasi Proyek Eksplorasi Panas Bumi

Pengembangan panas bumi di Indonesia terus digenjot. Namun, pemanfaatan sumber energi baru terbarukan ini mesti memperhatikan dampaknya bagi lingkungan dan keselamatan masyarakat.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PMh2aAp5LKNtvTe0ovKHfsSCs9Q=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_24985243_79_2.jpeg
Kompas

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Unit 3 Ulubelu berkapasitas 1 x 55 megawatt di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, beroperasi sejak 15 Juli 2016. Pembangkit listrik tersebut dapat menerangi 110.000 kepala keluarga di Provinsi Lampung.

JAKARTA, KOMPAS — Teknik eksplorasi dalam proyek panas bumi atau geothermal di sejumlah wilayah dinilai masih buruk dan tidak memperhatikan dampak bagi lingkungan ataupun masyarakat. Kejadian munculnya semburan gas pada proyek panas bumi di Mandailing Natal, Sumatera Utara, pekan lalu, menjadi momentum untuk mengevaluasi kegiatan tersebut.

Koordinator Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (Kruha) Muhammad Reza menyampaikan, kegiatan eksplorasi panas bumi di sejumlah wilayah berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Sebab, sumber panas bumi di Indonesia mayoritas berada di jalur cincin api sehingga eksplorasi di satu titik dapat berpengaruh ke titik lainnya.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000