Departemen Konservasi Margasatwa Sri Lanka melakukan sensus gajah nasional tahun ini guna menentukan jumlah pasti satwa liar tersebut. Sri Lanka terakhir kali menggelar sensus gajah pada 2011.
Oleh
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
·2 menit baca
KOLOMBO, SENIN -- Departemen Konservasi Margasatwa Sri Lanka melakukan sensus gajah nasional tahun ini guna menentukan jumlah pasti satwa liar tersebut. Sri Lanka terakhir kali menggelar sensus gajah pada 2011 dan tercatat terdapat 5.179 ekor gajah di negara tersebut.
Kantor Berita China, Xinhua, Senin (25/1/2021), melaporkan, tahun lalu Sri Lanka mencatat angka kematian gajah tahunan tertinggi dan angka kematian manusia tertinggi kedua di dunia akibat konflik antara manusia-gajah.
Menurut Ketua Komite Laporan Masyarakat Parlemen Sri Lanka Tissa Vitharana, meskipun rata-rata angka kematian gajah akibat konflik manusia-gajah di Sri Lanka mencapai 272 ekor per tahun, sebanyak 407 ekor gajah mati dalam setahun terakhir.
“Selain itu, kendati rata-rata angka kematian manusia akibat konflik manusia-gajah adalah 85 orang per tahun, sebanyak 122 orang tewas dalam setahun terakhir,” ujar Vitharana.
Membunuh gajah liar di Sri Lanka merupakan pelanggaran kriminal, tetapi sejumlah laporan rutin menyebutkan bahwa warga desa yang marah meracuni atau menembaki hewan-hewan tersebut.
Kendati rata-rata angka kematian manusia akibat konflik manusia-gajah adalah 85 orang per tahun, sebanyak 122 orang tewas dalam setahun terakhir.
Xinhua juga melaporkan seekor gajah liar menginjak-injak seorang wanita berusia 26 tahun hingga tewas di Negara Bagian Kerala, India selatan. Peristiwanya terjadi pada Sabtu (23/1/2021) malam waktu setempat di sebuah resor wisata di Distrik Wayanad, sekitar 446 km sebelah utara Thiruvananthapuram, ibu kota Kerala.
Polisi yang dikutip Xinhua menyebutkan, seekor gajah liar di sebuah resor terpencil di Meppadi menyerang orang-orang di dalam sebuah tenda. Tiga orang termasuk perempuan di tenda itu lari untuk menyelamatkan diri. Saat kejadian, perempuan itu jatuh dan diinjak-injak oleh gajah tersebut.
Perempuan iu dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Menurut polisi, korban bersama dua anggota keluarganya datang mengunjungi resor tersebut untuk menghabiskan akhir pekan. Sejumlah laporan mengatakan gajah liar kerap terlihat menyambangi resor tersebut.
Di belahan dunia lain, tiga penduduk desa di Distrik Tunduru di Wilayah Ruvuma, Tanzania selatan, tewas diserang gajah. Limbega Hassan Ally, petugas margasatwa Distrik Tunduru, menuturkan tiga penduduk desa tewas pada Senin (9/11/2020) malam waktu setempat saat berusaha mengusir gajah yang tersesat di area pertanian mereka. Gajah-gajah itu berasal dari Taman Nasional Julius Nyerere.
"Salah satu korban merupakan warga dari Desa Tulieni dan dua lainnya dari Desa Mtonya," ungkap Ally dalam konferensi pers di Tunduru.
Otoritas Manajemen Margasatwa Tanzania seperti dikutip Xinhua mengatakan bahwa sedikitnya 50 orang di Tanzania tewas akibat serangan hewan liar setiap tahun.
Populasi gajah di Indonesia juga bernasib sama dengan gajah di negara lain. Konflik gajah-manusia di Sumatera beberapa kali menyebabkan kematian di kedua belah pihak.(XINHUA)