logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKegiatan Pertambangan Belum...
Iklan

Kegiatan Pertambangan Belum Memerhatikan Risiko Bencana

Kegiatan usaha pertambangan masih diwarnai sejumlah persoalan. Salah satu masalah yang mengemuka adalah, banyak aktivitas pertambangan dilakukan di kawasan risiko bencana.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K2_hCVdeQ6A5ohYN5reCLw3D-C8=/1024x626/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20100524agsHa_1589290502.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Truk berat mengangkut batubara di Blok Tutupan yang ditambang PT Adaro Indonesia di perbatasan Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan, Rabu (19/5/2010).

JAKARTA, KOMPAS—Situasi konflik pertambangan sepanjang 2020 masih tinggi. Bahkan, kegiatan usaha pertambangan dinilai masih belum memperhatikan aspek risiko lingkungan dan bencana. Ke depan, kerja-kerja pengelolaan risiko juga akan semakin berat karena adanya pelemahan instrumen yang tertuang dalam produk-produk hukum saat ini.

Berdasarkan laporan dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Nasional, selama 2020 terdapat 45 konflik pertambangan yang melibatkan lahan seluas 714.692 hektar. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibandingkan 2019 yang tercatat sebanyak 11 konflik. Konflik tersebut terbagi menjadi 22 kasus pencemaran lingkungan, 13 kasus perambahan lahan, 8 kasus kriminalisasi warga penolak tambang, dan 2 kasus pemutusan hubungan kerja.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000