logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiMana yang Lebih Pas Menangani ...
Iklan

Mana yang Lebih Pas Menangani Limbah Medis : Pembakaran atau Autoklaf?

Penanganan limbah medis B3 perlu mendapatkan perhatian, terlebih adanya potensi peningkatan jumlah limbah jenis ini di masa pandemi.

Oleh
INSAN ALFAJRI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hdw9Yq5S4x3ckdTVb0SAXwK_vBQ=/1024x512/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F2315e656-c504-49b6-8f72-8f5da6c387dc_jpg.jpg
KOMPAS/Koalisi Persampahan Nasional

Foto Ilustrasi. Sampah medis bercampur dengan sampah rumah tangga berserakan di TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, pada 23 Juni 2020. Limbah medis masuk kategori limbah B3 yang membutuhkan penanganan khusus

JAKARTA, KOMPAS - Pandemi Covid-19 yang berlangsung secara maraton di Indonesia membuat limbah medis berpotensi menumpuk di fasilitas kesehatan. Metode penanganan limbah medis ini perlu mempertimbangkan aspek ramah lingkungan.

Di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, limbah medis infeksius meningkat selama wabah. Berdasarkan dokumen yang dikirim Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RSPI Sulianti Saroso, Eko Haryadi, Kamis (19/11/2020), ada 5.852 kg limbah medis setiap bulan, yang diolah melalui pembakaran atau insinerasi. Jumlah limbah medis padat itu meningkat lebih dari 100 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000