Suhu panas selama beberapa hari terakhir di saat musim hujan masih bisa berlangsung selama beberapa hari ke depan. Penyebabnya, antara lain, adalah gerak semu matahari yang rutin terjadi pada November dan April.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Suhu panas yang melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh posisi semu matahari yang berada tegak lurus wilayah Khatulistiwa. Sekalipun tren suhu laut dan daratan di Indonesia rata-rata terus meningkat, November 2020 bukan merupakan yang terpanas.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum di wilayah Indonesia pada siang hari mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Suhu terpanas pada Sabtu (14/11/2020)-Minggu (15/11) pagi terekam di Stasiun Meteorologi Muhammad Salahuddin, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai 37 derajat celsius.
Berikutnya di Tanah Merah, Boven Digoel, Papua, mencapai 36,6 derajat celsius, dan Kertajati, Jawa Barat, 36,4 derajat celsius. Adapun di Tanjung Perak, Surabaya suhu terpanas mencapai 35,6 derajat celsius dan Ciputat, suhu terekam sebesar 35 derajat celsius.
Sebelumnya, pada Kamis (12/11), suhu di Kota Bima pernah mencapai 37,2 derajat celsius. ”Suhu panas ini masih berpeluang terjadi hingga beberapa hari ke depan. Sekalipun panas pada siang hari, biasanya akan diikut hujan pada sore atau malam harinya,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab.
Menurut dia, suhu panas ini merupakan hal wajar karena pada November kedudukan semu gerak matahari tepat di atas Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator. Posisi semu Matahari ini biasanya terjadi dua kali, yaitu pada November dan April, sehingga puncak suhu maksimum siang hari di Jawa hingga NTT umumnya terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
Selain itu, suhu panas juga dipicu oleh cuaca cerah dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal. Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis Vamco di Laut China Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan sehingga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan.
Fachri juga membantah kabar yang beredar bahwa saat ini terjadi gelombang panas di Indonesia. Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik. Misalnya, 5 derajat celsius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.
Cenderung memanas
Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, suhu tinggi pada November ini bukan merupakan penyimpangan besar. ”Suhu panas kali ini masih berada di rentang rata-rata. Biasanya suhu maksimum bisa mencapai 35-38 derajat celsius,” ujarnya.
Catatan Kompas, suhu maksimum di Jawa hingga Nusa Tenggara rata-rata sebesar 35-39,4 derajat celsius pernah terjadi pada 19-22 Oktober 2019. Adapun suhu terpanas terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 21 Oktober 2019 yang merupakan tertinggi sepanjang tahun.
Sebelumnya, rekor suhu maksimal di Indonesia tercatat pada Oktober 2015 yang mencapai 39,5 derajat celsius. Meski demikian, tren suhu di Indonesia memang cenderung meningkat perlahan. Data 1981-2012, ada kenaikan suhu maksimum atau suhu tertinggi harian secara signifikan, yaitu sebesar 0,18 derajat celsius per sepuluh tahun.
Secara global, suhu dunia juga terus memanas. Laporan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu permukaan laut dan darat global pada September 2020 menjadi rekor terpanas sepanjang pencatatan sejak 1880. Suhu permukaan laut dan darat global pada September 2020 mencapai 15 derajat celsius atau 0,97 derajat celsius di atas rata-rata abad ke-20. Nilai ini melampaui suhu tertinggi kedua di September 2015 dan 2016.
Adapun Oktober 2020 menjadi tahun terpanas keempat sejak pencatatan global dimulai atau sekitar 0,85 derajat celsius lebih panas pada rata-rata Oktober 1880. Sepuluh Oktober terpanas telah terjadi sejak 2005, sedangkan tujuh penyimpangan suhu Oktober tertinggi dari rata-rata terjadi dalam tujuh tahun terakhir.