logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiIndonesia Dinilai Tidak...
Iklan

Indonesia Dinilai Tidak Memerlukan Pertanian Monokultur

Pertanian monokultur skala besar dinilai ketinggalan zaman dan tidak berkelanjutan. Sistem pangan berbasis usaha tani skala kecil lebih unggul secara ekonomi, sosial, dan ekologi.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gdiaA2iYQA0g59U2seHbQ8y7EgI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191106_ENGLISH-PERTUMBUHAN-EKONOMI_C_web_1573050049.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Ibu-ibu di Desa Talio Hulu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, melakukan panen perdana padi di sawah restorasi gambut, Senin (26/8/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dinilai tidak memerlukan pertanian pangan satu jenis tanaman atau monokultultur skala luas. Alasannya, semua tanaman pangan atau ekspor, termasuk sawit, bisa dihasilkan secara efektif dan efisien dengan meminimalkan input modal oleh usaha tani skala kecil.

Hal tersebut disampaikan guru besar emeritus dari International Institute of Social Studies (ISS), Belanda, Ben White, dalam webinar bertajuk ”Korporatisasi Petani Plus Food Estate: Bisakah Memenuhi Hak atas Pangan dan Gizi” yang diselenggarakan Dewan Nasional Foodfirst Information and Action Network (FIAN) Indonesia dan Indonesia for Global Justice (IGJ), Rabu (23/9/2020).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000