logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiSatu dari Tiga Anak di Dunia...
Iklan

Satu dari Tiga Anak di Dunia Keracunan Timbel

Studi terbaru menunjukkan, sepertiga anak-anak di dunia keracunan timbel, terutama yang berasal dari proses peleburan aki bekas yang tidak memenuhi prosedur. Keracunan timbel dapat merusak otak anak secara permanen.

Oleh
Yovita Arika
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/f1nnkEEkfVsTwwHQWDU-PvFfD08=/1024x637/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180920ilo-Lipsus-Peleburan-Aki-Bekas-3_1537951253.jpg
KOMPAS/HARRY SUSILO

Ilustrasi: Petugas kesehatan mengambil sampel darah Ridho (12), anak penderita gangguan mental, di Kampung Cinangka Kaum, Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/9/2018). Gangguan mental yang dialami Ridho diduga salah satunya dipicu tingginya kadar timbal di lingkungan Desa Cinangka yang diakibatkan aktivitas peleburan aki bekas ilegal di kawasan tersebut.

Satu dari tiga anak di dunia atau sekitar 800 juta anak keracunan timbel, dengan kadar timbel dalam darah sebesar atau lebih dari 5 mikrogram per desiliter. Kadar timbal dalam darah dapat menyebabkan kerusakan otak anak yang tidak dapat diperbaiki.

Timbal bersifat neurotoksin dan neurotoksin terutama berbahaya bagi bayi dan anak usia balita karena kerusakan otak pada masa ini berarti terjadi sebelum otak dapat berkembang secara penuh. Akibatnya, anak akan mengalami gangguan neurologis, kognitif, dan fisik sepanjang hidupnya.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000