Paparan polusi udara ternyata meningkatkan risiko menderita demensia, terutama jika mereka juga memiliki penyakit kardiovaskular. Karena itu, penderita penyakit kardiovaskular perlu mewaspadai polusi udara.
Oleh
ICHWAN SUSANTO
·2 menit baca
Orang yang terus-menerus terpapar oleh polusi udara menghadapi peningkatan risiko menderita demensia, terutama jika mereka juga memiliki penyakit kardiovaskular. Karena itu, para peneliti pada studi terbaru ini menyarankan agar pasien dengan penyakit kardiovaskular yang tinggal di lingkungan dengan mutu udara buruk memerlukan dukungan layanan tambahan untuk mencegah penyakit demensia.
Riset itu dilakukan peneliti pada Karolinka Institutet di Swedia yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal JAMA Neorology. Jumlah orang yang hidup dengan demensia diproyeksikan tiga kali lipat 30 tahun ke depan. Tidak ada pengobatan kuratif yang ditemukan untuk mengatasi penurunan daya ingat dan cara berpikir ini. Dengan demikian, pencarian risiko serta faktor perlindungan jadi prioritas untuk mengurangi kejadian demensia.
Dalam studi yang dimuat dalam Sciencedaily, 30 Maret 2020, para peneliti memeriksa hubungan antara paparan jangka panjang terhadap polusi udara dan demensia serta mencari peran penyakit kardiovaskular dalam hubungan tersebut.
Peneliti mendata 3.000 orang dewasa dengan usia rata-rata 74 tahun yang bertempat tinggal di Distrik Kungsholmen di Stockholm dan mengikutinya selama 11 tahun. Dari mereka, 364 orang mengalami demensia. Di tempat ini, polusi udara partikel debu berukuran kurang dari 2,5 mikron (PM2,5) masih lebih rendah dibandingkan dengan standar internasional.
"Menariknya, kami mampu menunjukkan efek berbahaya pada kesehatan manusia pada tingkat di bawah standar polusi udara saat ini,” kata penulis pertama Giulia Grande, peneliti di Departemen Neurobiologi, Ilmu Perawatan dan Masyarakat di Karolinska Institutet. Temuan itu menunjukkan polusi udara berperan membentuk demensia, terutama mereka dengan penyakit kardiovaskular, khususnya stroke.
Lima tahun terpapar
Selama lima tahun terpapar polusi udara, risiko demensia meningkat lebih dari 50 persen per perbedaan interkuartil (IQR) rata-rata PM 2,5 dan 14 persen per IQR dalam nitrogen oksida. Paparan sebelumnya tampak kurang penting. Gagal jantung dan penyakit jantung iskemik meningkatkan risiko demensia dan stroke yang menjelaskan hampir 50 persen kasus demensia terkait polusi udara, menurut para peneliti.
”Polusi udara adalah faktor risiko yang ditetapkan untuk kesehatan jantung dan karena CVD (penyakit kardiovaskular) mempercepat penurunan kognitif. Kami percaya paparan polusi udara dapat secara negatif memengaruhi kognisi secara tidak langsung,” ujar Giulia Grande.
Polusi udara adalah faktor risiko yang ditetapkan untuk kesehatan jantung dan karena CVD (penyakit kardiovaskular) memercepat penurunan kognitif.
Dalam riset itu, hampir semua kaitan polusi udara dengan demensia melalui kehadiran CVD. Karena itu, risiko ini menambahkan lebih banyak alasan untuk mengurangi emisi dan mengoptimalkan perawatan CVD bersamaan dan faktor risiko terkait, terutama untuk orang yang tinggal di sebagian besar wilayah kota tercemar.