JAYAPURA, KOMPAS—Gempa bumi dengan sumber dangkal berkekuatan M 7,6 terjadi di Kepulauan Loyalty, New Caledonia, Pasifik barat daya, Rabu (5/12) pukul 17.18 waktu setempat. Gempa memicu tsunami lokal dan dipastikan tidak mencapai wilayah Indonesia.
Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) telah memberikan informasi bahwa gempa tersebut menimbulkan tsunami lokal di sekitar New Caledonia dan Vanuatu dengan ketinggian 1 - 3 meter (m), di Fiji (0.3 – 1.0 m), American Samoa, Australia, Guam, Hawaii, Japan, New Zealand, Solomon Island ( < 0.3 m).
“Hasil pemodelan m BMKG menunjukkan, tsunami tidak berpotensi mencapai wilayah Indonesia,” kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, yang dihubungi dari Jayapura.
Hasil pemodelan m BMKG menunjukkan, tsunami tidak berpotensi mencapai wilayah Indonesia.
Menurut Daryono, gempa ini terjadi dipicu aktivitas penunjaman Lempeng Pasifik ke bawah Lempang Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menujukkan bahwa gempa ini dipicu oleh penyesaran turun di zona outer rise pada lempeng samudra.
Menurut laporan dari kantor berita BBC belum ada laporan kerusakan dan korban akibat gempa dan tsunami ini. New Caledonia yang berpenduduk 270.000 jiwa ini berada di jalur Cincin Api Pasifik, yang menjadi pusat dari mayoritas gempa di dunia ini.
Dalam tiga bulan terakhir, gempa dan tsunami telah terjadi di Cincin Api Pasifik ini. Setelah gempa berkekuatan M 7,4 disusul tsunami di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, gempa berkekuatan M 7 dan tsunami juga terjadi di Alaska pada 1 Desember, dan kini di New Caledonia.
Dalam tahun ini korban terbanyak akibat gempa dan tsunami berada di Indonesia, persisnya di Sulawesi Tengah, yang mencapai lebih dari 2.000 jiwa.