Integrasi Selesai, Kebijakan Satu Peta Siap Diluncurkan
Oleh
Yovita Arika
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Proses integrasi kebijakan satu peta telah selesai dan akan segera diluncurkan pada bulan Oktober ini oleh Presiden Joko Widodo. Program satu peta dapat diakses di situs Indonesia Geospasial Portal tanahair.indonesia.go.id.
Hal ini dikatakan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanudin Zainal Abidin seusai acara perayaan ulang tahun BIG yang ke-49 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018).
Semula. peluncuran kebijakan satu peta akan dilakukan pada Agustus 2018, namun ditunda akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. "Kami sedang mencari momen supaya diluncurkan langsung oleh presiden. Tujuannya agar ada instruksi presiden untuk digunakan di seluruh instansi pemerintah," ucap Hasanudin.
Kebijakan satu peta merupakan tindaklanjut dari Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta untuk memperbaiki data spasial tematik dalam satu referensi, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal.
Kebijakan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu kompilasi, integrasi, dan sinkronisasi. "Tahap sinkronisasi dilanjutkan Kemenko perekonomian (Kementerian Koordinator Perekonomian). Prosesnya cukup berat karena ada aspek ekonomi, hukum dan lain-lain," tutur Hasanudin.
Terima sertifikat
Dalam perayaan ulang tahun yang ke-49 ini, BIG menerima sertifikat ISO 9001:2015 dari PT Superintending Company Of Indonesia (Sucofindo). Sertifikat tersebut memberi kepastian terhadap standar pelayanan yang berkualitas tinggi berupa ketepatan waktu, mutu, dan perbaikan secara kontinu produk Badan Informasi Geospasial seperti Indonesia Geospasial Portal.
Hasanudin mengatakan, sertifikat ISO 9001:2015 merupakan komitmen BIG untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi geospasial agar mudah diakses masyarakat Indonesia. Sertifikat ISO 9001:2015 menandakan BIG telah menyelenggarakan pelayanan publik yang memenuhi standar manajemen mutu dalam lingkup layanan pendidikan, pelatihan, jasa konsultasi, dan produk geospasial.
"Semoga (pelayanan yang baik) ini menjadi nyata, jangan hanya di kertas (sertifikat ISO 9001:2015)," ucapnya.
Direktur Komersial PT Sucofindo M Haris Witjaksono menambahkan, manfaat dari ISO 9001:2015 untuk meningkatkan kinerja pelayanan, mempertahankan kualitas, serta mudah dilakukan audit. Tujuan sertifikasi untuk memberikan standarisasi bagi setiap unit pelayanan agar mampu memberikan pelayanan terbaik terutama bagi masyarakat.
"Ini akan memberikan transparansi proses. Publik akan tahu kualitas pelayanan BIG," ucapnya.
Sempurnakan portal
Peningkatan kualitas informasi geospasial, kata Hasanudin, dilakukan dengan terus menyempurnakan Indonesia Geospasial Portal (Ina-geoportal) tanahair.indonesia.go.id agar lebih mudah diakses. Situs ini merupakan geoportal nasional yang menghubungkan berbagai kementerian, lembaga, provinsi, dan daerah.
Saat ini Ina-geoportal telah terhubung ke 19 kementerian dan lembaga, 34 provinsi, 26 kabupaten atau kota, serta 22 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Melalui Ina-geoportal pengguna dapat mengakses fitur analisis data, geoprocessing, geotagging, drag, dan drop data file menggunakan teknologi mapviewer berbasis opensource.
"Harapan kami 514 kabupaten kota di Indonesia segera terhubung dengan geoportal. Agar jaringan informasi geospasial nasional ini akan menjadi kanal Indonesia berhubungan di dalam data," tutur Hasanudin. (STEFANUS ATO)