JAKARTA, KOMPAS -Desa Labuhan Jambu di Kabupaten Sumbawa meluncurkan wisata hiu paus berbasis masyarakat di Indonesia pada acara Sail Moyo dan Tambora yang digelar tanggal 9-23 September 2018. Wisata ini merupakan bentuk upaya yang dilakukan dalam mendorong pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu destinasi prioritas nasional.
Menurut siaran pers Conservation International Indonesia, Senin (17/8/2018), Teluk Saleh di Sumbawa kerap didatangi oleh hiu paus karena berasosiasi dengan bagan untuk mendapatkan masin atau ikan puri/teri sebagai makanannya. Selama periode September 2017 hingga Agustus 2018, jumlah individu yang teridentifikasi adalah 49 individu .
Berdasarkan temuan ilmiah ini, CI Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Desa Labuhan Jambu dan masyarakat dalam mempersiapkan dan merencanakan pengembangan potensi wisata hiu paus yang berkelanjutan. Melalui survei persepsi masyarakat, pemetaan partisipatif dan forum diskusi terpadu, proses persiapan menghasilkan wisata pengelolaan berbasis masyarakat yang dimulai dengan kegiatan perencanaan untuk pengelolaan dan penyedia jasa penginapan, pemandu wisata, transportasi darat, laut, kuliner dan produk lokal.
Victor Nikijuluw, Senior Marine Program Director CI Indonesia menyatakan dukungan penguatan kelola wisata hiu paus berbasis masyarakat. Ini sebagai bagian dari strategi besar program CI Indoneia akan konservasi spesies karismatik di bentang laut Sunda-Banda. "“Kami harap kegiatan di Sumbawa ini memberikan bukti manfaat nyata konservasi bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, sebagaimana telah terbukti pada sejumlah lokasi program CI Indonesia lainnya," kata dia.
Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Mahmud Abdullah, menyambut baik inisiatif masyarakat desa dan CI Indonesia terkait pengembangan wisata hiu paus berbasis masyarakat. Diharapkan, strategi konservasi moderen ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan akan tercapai.”"Potensi ekowisata dari kekayaan alam Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora) di Sumbawa harus terus dilindungi untuk generasi mendatang," kata dia.
Wisata hiu paus adalah kegiatan rekreasi melihat hiu paus di habitatnya dengan variasi kegiatan pengamatan dari kapal, berenang/snorkeling, dan menyelam bersama hiu paus. Wisata hiu paus ini merupakan wisata minat khusus yang bermuatan edukasi tentang konservasi biota laut, dan budaya masyarakat terkait hiu paus dan bagan.
Di Indonesia, fenomena wisata hiu paus telah lama ada di Teluk Cenderawasih, Nabire Papua dan Gorontalo. Riset pada tahun 2014 menunjukkan wisata hiu paus di Maladewa memberikan pemasukan sebesar Rp 130 miliar.