Herayati, Anak Tukang Becak yang Meraih Predikat "Cum Laude"
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
CILEGON, KOMPAS – Herayati (21) mampu meraih gelar sarjana jurusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77. Meski berayahkan tukang becak, gadis yang akrab disapa Hera itu mampu menjadi lulusan dengan predikat cum laude.
Hera, warga Kelurahan Kotasari, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon, Banten itu menunjukkan ijazah di rumahnya, Senin (23/7/2018). “Saya sangat tak menyangka. Waktu dapat prestasi itu, saya bersyukur sekali. Tidak mengira mendapatkan kesempatan itu,” katanya dengan wajah berseri-seri.
Hera lulus di bawah bimbingan Dr Deana Wahyuningrum dengan skripsi berjudul Sintesis Kitosan Termodifikasi Glutaraldehid dengan Menggunakan Metode MAOS (Microwave Assited Organic Synthesis) Sebagai Adsorben Ion Pb (II) dari Sampel Air Sungai Cikapundung.
Lulusan Jurusan Kimia Murni pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB itu lulus sidang sarjana pada Mei 2018. Hera adalah mahasiswi angkatan tahun 2014.
“Tidak ada kiat istimewa untuk mencapai predikat cumlaude. Saya hanya banyak berdoa dan konsisten belajar,” ujarnya.
Setiap hari, Hera bangun pukul 24.00 setelah tidur sekitar empat jam. Hera belajar atau mengerjakan tugas hingga pukul 03.00. Dia lalu bangun lagi pukul 04.30. Hera juga bersyukur, dia termasuk mahasiswi yang bisa cepat menangkap pelajaran.
Hera bukan termasuk kalangan berada. Ayah Hera, Sawiri (66) hanya seorang tukang becak yang biasa mangkal di Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon. Rumah sakit itu berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah Hera. Penghasilan Sawiri setiap hari hanya sekitar Rp 20.000.
“Kalau dilihat, kondisi sehari-hari memang susah. Tapi, untuk makan, cukup-cukup saja. Sekarang, saya dan saudara-saudara bisa kasih uang untuk bantu orangtua,” kata Hera. Anak bungsu dari empat bersaudara itu hanya diminta orangtuanya untuk belajar tekun.
Sawiri dan istrinya, Durah (62) jelas tak punya bayangan apa pun soal kampus yang dipilih Hera. Mereka tak pernah meminta Hera kuliah di ITB. Orangtua Hera hanya menginginkan anaknya meraih pendidikan sebaik-baiknya. Pendidikan Sawiri pun hanya sampai Sekolah Rakyat Kotabumi, Cilegon.
Namun, Hera mampu menunjukkan keseriusannya dengan meraih nilai-nilai kuliah yang sangat baik. Hera juga mendapatkan beasiswa hingga meraih gelar sarjana. “Sekarang, saya ingin melanjutkan S2 jalur cepat. Semoga setahun bisa selesai. Saya sudah mengajukan beasiswa,” ujarnya.